Pembentukan Paradigma Sosial Mengenai Vaksin COVID-19 Sesuai Tuntunan Islam Di Pp. Al Fitrah As Salafiyah Surabaya

dr. Danny Irawan, Sp.PD,FINASIM
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
COVID-19 pertama kali dilaporkan sebagai kasus luar biasa pada tanggal 2 Maret 2020 di Indonesia yang terus meningkat hingga menjadi pandemi dengan angka kematian yang tidak bisa diremehkan. Masyarakat Indonesia mau tidak mau harus beradaptasi dengan cepat tentang cara menjaga kebersihan, melakukan protocol kesehatan, dan juga upaya mencegah penyebaran infeksi, salah satunya dengan vakisn COVID-19. Penurunan jumlah kasus COVID-19 yang signifikan tidak lepas dari keberhasilan pemerintah dalam program vaksinasi COVID-19 Nasional. Terbukti dengan menurunnya jumlah angka terkonfirmasi sejak awal tahun 2023, dimana jumlah kasus positif harian di Indonesia cenderung turun dari 600-an kasus per hari menjadi 100-200 kasus per hari serta meningkatnya jumlah kasus sembuh sebesar 97,6% di Indonesia. Oleh karena itu, Program Vaksinasi Nasional merupakan salah satu rencana strategis dan tepat sasaran yang dilakukan oleh Pemerintahan Republik Indonesia, sebagai titik balik pemerintah Indonesia untuk bangkit kembali melawan penyebaran COVID-19 hingga akhirnya status darurat pandemi COVID-19 diputuskan untuk dicabut pada tanggal 21 Juni 2023 oleh bapak Presiden RI, Joko Widodo.
Pondok pesantren, sebagai basis Pendidikan islam yang terpandang dan disegani di Indonesia mengemban tugas penting dalam keberhasilan vaksinasi COVID-19 di Indonesia. Selama pandemi COVID-19 di Indonesia, pondok pesantren telah berperan penting dalam 1. Meningkatkan kesadaran masyarakat melalui edukasi dan sosialisasi, 2. Memberikan dukungan moral oleh pengasuh pesantren terhadap program vaksinasi sehingga dapat diterima oleh masyarakat luas, 3. Meningkatkan cakupan vaksinasi Nasional, 4. Berperan dalam menyediakan lokasi vaksinasi bagi masyarakat di pondok pesantren dan disekitar pondok pesantren. Hal tersebut tentunya telah mempercepat capaian target vaksin Nasional, mencegah penularan, hingga mencegah angka kematian yang tinggi, terutama di lingkungan masyarakat yang masih belum mengerti peran penting vaksinasi COVID-19.
Salah satu Pondok Pesantren di Jawa Timur yang telah berhasil dalam mencegah penyebaran COVID-19 adalah pondok pesantren Alfitrah Assalafiyah Surabaya. Pondok Pesantren yang terletak di ujung utara kota Surabaya ini telah menjadi salah satu role model pondok pesantren di Indonesia yang memberikan contoh penerapan protokol kesehatan dan menyukseskan program vaksinasi COVID-19. Sebagai contoh, Ponpes Alfitrah Assalafiyah telah mengeluarkan maklumat terkait virus corona dan memberikan himbauan kepada santri dan masyarakat sekitar untuk mematuhi protokol kesehatan sejak tanggal 19 Maret 2020. Tidak sampai disitu, Pada tanggal 25 Januari 2022, pondok pesantren Alfitrah Assalafiyah Surabaya juga mengadakan sosialisasi program vaksinasi COVID-19 dalam mendukung pemulihan ekonomi kerakyatan selama pandemic.
Bentuk nyata pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh tim dari Universitas Nahdlatul Surabaya telah berhasil melaksanakan agenda pengabdian masyarakat untuk menjawab permasalahan tersebut. Tepatnya, tanggal 21 Mei 2023, Tim pengabdian yang terdiri dari dokter spesialis, dosen dan mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya telah berhasil mengadakan penyuluhan dalam upaya membentuk Paradigma Sosial Mengenai Vaksin Covid Sesuai Tuntunan ajaran Islam Di Pp. Al Fitrah As Salafiyah Surabaya. Santri dan Santriwati terbukti sangat antusias menerima ilmu baru mengenai vaksinasi COVID-19, terutama program ini juga disampaikan oleh tenaga kesehatan ahli yang langsung berhubungan dengan pasien di lapangan selama 2 tahun pandemic COVID-19 di Indonesia. Penyampaian yang lugas, yang diselingi oleh cerita penyakti Thaun yang terjadi di zaman Rasulullah SAW juga dapat dipahami dengan baik sebagai kiasan pentingnya upaya pencegahan dan pengobatan saat terjadi keadaan darurat kesehatan, seperti Pandemi COVID-19. Selain itu, penjelasan yang runtut dan kaya akan ilmu baru mengenai vaksin COVID-19 juga menjadi daya Tarik tersendiri bagi santri dan santriwati, dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan santri yang menandakan rasa ingin tahu yang muncul selama penyuluhan berlangsung. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa santri dan santriwati juga ingin berperan dalam upaya pencegahan pandemic COVID-19 dimasa mendatang, terutama saat dijelaskan dengan pendekatan yang menyenangkan dan dibalut oleh butir-butir ajaran agama Islam.