LPPM

Unusa Gelar Pemeriksaan Pap Smear di Ponpes Al-Hidayah Ngawi

Story Highlights
  • Pap smear
  • Kanker Serviks

Ngawi – Kanker Serviks merupakan momok yang menakutkan bagi para perempuan, oleh karena Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mengelar pemeriksaan Pap Smear (Kanker Serviks) bagi masyarakat di Pondok Pesantren Al-Hidayah Ngawi, Rabu (24/05).

Pap smear merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan dengan mengambil sel-sel yang ada di leher rahim, kemudian diperiksa dengan mikroskop, dan bertujuan untuk mendeteksi ada/tidaknya potensi kanker serviks (leher rahim).

Nur Zuwariah, S.S.T., M.Kes, Dosen Fakultas Keperawatan dan kebidanan Unusa menuturkan, Menurut data dari Kementerian Kesehatan, kanker serviks menjadi pembunuh nomor 1 perempuan di Indonesia yang diikuti dengan kanker payudara. Setiap perempuan memiliki resiko terkena kanker yang disebabkan oleh Human Paviloma Virus (HPV) ini. Oleh karena itu, mendeteksi lebih dini kanker serviks lebih baik karena jika penyakit ini cepat diketahui maka pengobatannya pun akan lebih mudah. Namun, kalau kanker serviks baru terdeteksi setelah mencapai stadium IIb dan seterusnya, maka pengobatannya pun semakin sulit. Salah satu cara mendeteksi kanker leher rahim ini adalah dengan pap smear.

“Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) merupakan perguruan tinggi yang memiliki fokus di bidang Kesehatan, terlebih Unusa memiliki 2 Rumah Sakit sendiri. Sebagai bentuk bakti Unusa kepada masyarakat, Unusa mengadakan pemeriksaan pap smear, untuk mendeteksi kanker leher rahim secara dini,” ungkap Tim Kesehatan Unusa tersebut.

Tini Atun, Perempuan yang mengikuti pemeriksaan pap smear menuturkan, ucapan terima kasihnya kepada Unusa yang telah memberikan pemeriksaan pap smear secara gratis. Dengan adanya pemeriksaan ini, semoga memberikan pencerahan kepada masyarakat di sekitar Ponpes Al-Hidayah. “Kami berharap pemeriksaan pap smear diadakan secara rutin oleh pihak Unusa, karena dengan adanya pemeriksaan ini, kami bisa mengetahui dan bisa berjaga-jaga apabila terdapat indikasi terjangkitnya kanker serviks,” ungkap perempuan berumur 46 tahun ini. (Humas Unusa)

Related Articles