DOSEN MENGABDI

PENERAPAN HIDROTERAPI UNTUK MENGURANGI KELUHAN NYERI KAKI PADA LANSIA

Yanis Kartini,  Iis Noventi, Imamatul Faizah, Meidyta Sinantryana W
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Seiring dengan meningkatnya jumlah lansia di Indonesia, meningkat pula permasalahan penyakit akibat proses penuaan/degenerative. Sepuluh masalah kesehatan lanjut usia, dimana masalah terbanyak pada Lanjut Usia adalah Penyakit Tidak Menular (PTM) antara lain nyeri sendi. Nyeri sendi merupakan penyakit ke-2 terbanyak setelah Hipertensi.

Rukun Teangga 06 terletak di Kelurahan Wonokromo Surabaya dengan jumlah lansia sebanyak 55 lansia dan yang mengalami keluhan nyeri sendi sebanyak 42 lansia. Meskipun tingkat keparahan dan kecacatan relatif rendah pada lansia di RT 06 semua tindakan pencegahan dan manajemen nyeri pengendalian sama pentingnya bagi peningkatan kualitas hidup lansia.

Beberapa kegiatan sudah dilakukan oleh Puskesmas melalui kegiatan Posyandu Lansia salah satunya olah raga rutin yang dilakukan setiap dua minggu sekali. Akan tetapi karena kebijakan pemerintah untuk memberhentikan sementara kegiatan posyandu lansia sehingga lansia tidak banyak kegiatan selama masa pandemi ini. Akibat kondisi tersebut lansia tidak banyak kegiatan khususnya olah fisik yang mengakibatkan keluhan nyeri sendi muncul kembali, selain itu adanya ketakutan untuk keluar rumah karena takut terkena covid. Sehingga lansia kurang melakukan gerak yang berakibat munculnya keluhan nyeri sendi.

Dengan munculnya masalah terutama nyeri sendi yang dialami oleh lansia di RT. 06  Wonokromo, maka strategi dalam mengatasi nyeri sendi pada lansia yaitu dengan penerapan Hydroterapi. Hydroterapi ini dengan cara merendam kaki dan tangan dengan menggunakan air es dan tambahan herbal. Hidroterapi, metode fisioterapi dengan menggunakan media air ini bertujuan untuk mendapatkan efek relaksasi, pengurangan nyeri, dan penguatan otot. Studi baru mengatakan bahwa hidroterapi bekerja dengan baik untuk penyembuhan beberapa penyakit. Suhu serta tekanan air memiliki peran dalam memberikan bantuan untuk perangsangan sirkulasi darah tubuh. Sirkulasi darah saat melakukan hidroterapi ini dapat mengurangi ketegangan. Terapi ini juga meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi stres, dan membantu proses detoks. Hidroterapi mengurangi rasa sakit dengan merangsang produksi endorfin, yang merupakan zat kimia saraf yang memiliki sifat analgesik.Terapi ini juga membantu meningkatkan sirkulasi darah dengan memperlebar pembuluh darah sehingga lebih banyak oksigen dipasok ke jaringan yang mengalami pembengkakan. Perbaikan sirkulasi darah juga memperlancar sirkulasi getah bening sehingga membersihkan tubuh dari racun.

Pengabdian masyrakat dilaksanakan selama 4 minggu, sebelum diberikan hidroterapi lansia diukur tingkat nyeri dengan menggunakan visual analog scale (VAS), selanjutnya diberikan penyuluhan tentang hidroterapi dengan menggunakan air dingin (es) yaitu es 1 kg, air 1 lier, ditambah dengan ramuan herbal yang terdiri dari jahe, sambiloto, kunyit, jinten hitam, temulawak, garam grosok, sereh. Setelah itu lansia dilakukan hidroterapi dengan merendam kaki pada air es yang telah diberikan ramuan herbal tersebut selama 10-15 menit, istirahat sekitar 3-5 menit, direndam lagi diulang sampai 3 kali. Setelah pelaksanaan selama 4 minggu, lansi diukur kembali tingkat nyerinya. Hasil dari pengabdian masyarakat ini didapatkan penurunan tingkat nyeri pada kaki lansia dimana sebelumnya tingkat nyeri rata-rata pada tingkat sedang, setelah dilakukan hidroterapi selama 4 minggu, rata-rata tingkat nyeri menjadi ringan. Perendaman air dingin ini dilakukan selama 10 sampai dengan 15 menit yang dilakukan setiap hari efektif menurunkan nyeri (Arofah, 2012). Hidroterapi dingin bisa merangsang poduksi nerophineprine yaitu hormone yang merangsang untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh. Dengan demikian Hidroterapi bisa mengurangi rasa nyeri kaki pada lansia dan meningkatkan kualitas hidup lansia.

LppmUnusa

Jika mengalami kendala dalam mengakses dokumen seperti (hak akses, password file, dsb) segera hubungi admin lppm

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *