DOSEN MENGABDI

EDUKASI CARA MENCEGAH NYERI LUTUT KEPADA IBU-IBU PW MUSLIMAT NU JAWA TIMUR

Dr. dr. Rita Vivera Pane, Sp.KFR-K., FIPP
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Lutut merupakan sendi synovial terbesar pada manusia, yang juga berperan dalam menopang sebagian besar berat badan tubuh. Lutut terdiri dari struktur tulang, kartilago, ligamen dan membran synovial. Dalam perjalanannya, seiring bertambah usia lutut akan mengalami proses degeneratif atau penurunan fungsi. “Seperti halnya mobil ketika sering dipakai dan semakin tua masa pakainya, beresiko terjadi penurunan fungsi suspensinya” ujar dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi yang juga menjadi Dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA).

Penyakit pada lutut yang paling sering adalah Osteoarthritis atau OA, yang sering kita kenal sebagai “penyakit pengapuran sendi”. Merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan gejala nyeri pada lutut, kekakuan pada pagi hari, serta terkadang dapat disertai bunyi “krek”. Nyeri pada penyakit Osteoarthritis terjadi karena proses peradangan pada tulang rawan, cairan sendi, dan tulang di sekitarnya. Disamping karena faktor usia, penyakit osteoarthritis lutut beresiko tinggi terjadi pada orang dengan berat badan berlebih (obesitas), olahraga berlebihan, serta penyakit menahun misalnya diabetes melitus. Orang dengan obesitas jauh lebih berisiko mengalami penyakit Osteoarthritis lutut, terutama pada wanita.

Ibu-ibu kader Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) rata-rata berusia lebih dari 40 tahun. Sedangkan, pada usia tersebut sangat berisiko mengalami penyakit Osteoarthritis lutut. Pada kesehariannya ibu-ibu Muslimat NU sering mengadakan acara pengajian, tahlilan, maupun kegiatan lain dengan cara “lesehan” atau duduk di bawah tanpa menggunakan kursi. “Ketika kita duduk dengan cara lesehan, tubuh membutuhkan usaha yang lebih besar. Dimulai dari ketika berdiri ke duduk, maupun dari duduk ke bangkit/berdiri lagi”, menurut dokter yang juga sebagai Ketua PERDOSRI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi) Jawa Timur.

Dua faktor tersebut juga dapat meningkatkan risiko nyeri lutut maupun terjadi penyakit Osteoarthritis pada Ibu-ibu Muslimat NU. Atas dasar masalah tersebut, tim Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas  Kedokteran  UNUSA  yang  diketuai oleh  Dr.  dr.  Rita  Vivera  Pane, Sp.KFR-K., FIPP, memberikan edukasi dengan tema “Cara Mencegah Nyeri Lutut dan menjaga Kesehatan  Lutut” kepada Ibu-ibu  PW  Muslimat NU  Jawa Timur.  Materi yang disampaikan meliputi struktur anatomi pada lutut, fungsi lutut, faktor penyebab nyeri lutut, bagaimana cara pencegahannya, serta latihan sederhana yang dapat dilakukan secara mandiri bagi Ibu-ibu PW Mulimat NU Jawa Timur.

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat tersebut diikuti oleh 30 orang kader dan pengurus PW Muslimat NU Jawa Timur yang dilaksanakan pada Selasa, 24 Mei 2022 bertempat di kantor PW Muslimat NU Jawa Timur. Metode yang digunakan yaitu ceramah dan tanya jawab. Peserta juga diberikan 10 soal pre-test dan post-test untuk mengukur pengetahuan sebelum dan sesudah pemberian edukasi. Perbandingan hasil pre-test dan post-test menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta, dari hasil pre-test dengan nilai rata- rata yaitu 60 menjadi 76 pada saat post-test.

Kesimpulan dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat mengenai Cara Mencegah Nyeri Lutut dan Menjaga Kesehatan Lutut yang disampaikan melalui edukasi kepada Ibu-Ibu PW Muslimat NU Jawa Timur telah sesuai target. “Harapannya, peserta dapat mengamalkan edukasi yang telah disampaikan dalam kehidupan sehari-hari”.

Fina Amru Millati, S.Kom

Staff Bidang 3 dan IT LPPM UNUSA

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *