New Normal, Tim UPPM UNUSA Adakan Pendampingan Kader Protokol Kesehatan

dr. Bambang Edi Suwito, M.Si
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Ponpes merupakan center of excellence dalam aspek moral-agama, moral-kesehatan, maupun moral-ekonomi bagi masyarakat sekitar ponpes. Kita telah bersama-sama melewati fase terberat pada pandemi Covid-19. Era new normal yang kita sambut bersama saat ini dengan serangkaian pengetahuan dan keterampilan adalah wujud kesiapsiagaan terhadap kerentanan kesehatan masa depan. New normal sebagai era dimana diperlukan perubahan perilaku untuk tetap melakukan aktivitas normal dengan ditambah menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan penyakit.
Tim UPPM FK UNUSA berinisiasi untuk melakukan pemberdayaan kesehatan dan ekonomi masyarakat berbasis ponpes dipandang akan memudahkan menjangkau masyarakat yang tidak tersentuh program-program pemerintah. Pemberdayaan ini untuk mengoptimasi individu sekaligus yang akan bergulir menjadi kesadaran komunitas dan ketahanan regional yang lebih luas.

Selama masa pandemi, Pondok Pesantren telah menyiapkan segala sesuatu untuk memenuhi dan mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Segala aktivitas yang dilakukan sehari-hari menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19. Meskipun demikian, masih diperlukan penguatan agar para santri dan pengurus pondok pesantren tidak terinfeksi dan menularkan virus Covid-19 maupun penyakit menular lain.
Acara yang berlangsung pada hari minggu (22/05/2022) itu dibuka langsung oleh Kepala Pondok Pesantren KHA Wahid Hasyim Bangil. Dilanjutkan dengan pemberian materi dari dr. Bambang Edi S, M.Si selaku ketua pelaksana, dimana mengangkat tema “Pendampingan Kader dalam Sosialisasi Protokol Kesehatan di Lingkungan Pondok Pesantren”. Para peserta merupakan santriwati dari pondok pesantren, mendapat materi terkait protokol kesehatan sekaligus kebiasaan hidup sehat. Pada sesi tanya jawab, peserta sangat antusias bertanya dan berdiskusi perihal kegiatan sehari-hari yang mereka biasa lakukan. Pengembangan lain tentang penting kegiatan ini dan mendimbang manfaat sehingga program jangka panjang sangat perlu dilakukan. “Protokol kesehatan saat ini hendaknya menjadi budaya dan kebiasaan sehat dalam keseharian agar tubuh kian memiliki daya tahan terhadap penyakit”, tutur dr. Bambang.