Pentingnya Edukasi tentang Pengelolaan Sampah Sedini Mungkin

dr. Meidyta Sinantryana Widyaswari, Sp.K
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), arti dari sampah adalah barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi. Sedangkan menurut UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, yang dimaksud dengan sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat.
Sampah yang dikelola berdasarkan UU Nomor 18 Tahun 2008 terdiri atas sampah rumah tangga (berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, tidak termasuk tinja, dan sampah spesifik), sampah sejenis sampah rumah tangga (berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan fasilitas lainnya), dan sampah spesifik (sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun, sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun, sampah yang timbul akibat bencana, puing bongkaran bangunan, sampah yang secara teknologi belum dapat diolah dan/atau sampah yang timbul secara tidak periodik).
Semakin bertambahnya sampah maka semakin erat kaitannya dengan peningkatan aktivitas manusia dan pertambahan penduduk serta keanekaragaman kehidupan manusia. Kehidupan perekonomian masyarakat serta meningkatnya taraf hidup dan upaya pemenuhan kebutuhan berbanding lurus dengan jumlah sampah yang dihasilkan oleh masyarakat tersebut. Pengelolaan sampah yang tidak tepat serta kurangnya kesadaran dalam mengurangi sampah akan berdampak pada beban yang ditanggung oleh Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dan jika TPA tidak lagi mampu memproses pengolahan sampah yang terjadi dapat menyebabkan timbulnya berbagai pencemaran lingkungan. Kegiatan pengabdian masyarakat saat ini berfokus ke sasaran santri dan santriwati yang berada di Pondok Pesantren Hidayatullah Al Muhajirin. Sedari dini diharapkan para santri da santriwati mengetahui cara pengelolaan sampah yang baik dan benar. Kegiatan ini meliputi penyampaian materi sekaligus ilmu mengenai pengelolaan sampah secara sederhana dan mudah dipahami. Adanya kegiatan pengabdian masyarakat tersebut harapannya para santri dan santriwati turut serta dalam kegiatan pengelolaan sampah dimulai dari saat membuat sampah dapat membedakan sampah organik dan non organik. Selanjutnya dengan adanya sistem pengelolaan sampah yang baik dan berkesinambungan harapannya akan menciptakan lingkungan pesantren yang bersih dan sehat.