DOSEN MENGABDI

Upaya Mengurangi Keluhan Sistem Muskuloskeletal pada Pekerja Percetakan

Ratna Ayu Ratriwardhani, S.ST., M.T., Muslikha Nourma Rhomadhoni, S.KM., M.Kes, Octavianus Hutapea, ST., M.KKK, dan dr. Nanda Fadhilah Witris Salamy, M.Si
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Seiring dengan berjalannya waktu, percetakan menjadi sebuah industri yang terus berkembang dengan permintaan semakin meningkat sehingga banyak dijumpai industri percetakan baru baik dengan skala kecil maupun skala besar. Pada proses percetakan baik dengan manual atau dengan menggunakan mesin bahan baku utama yang digunakan adalah kertas, tinta, dan pelarut. Risiko bahaya pada industri percetakan terdiri dari risiko bahaya kesehatan dan risiko bahaya keselamatan berupa kebakaran. Risiko bahaya kesehatan antara lain akibat paparan bahan kimia dan akibat posisi kerja yang salah atau desain stasiun kerja yang kurang ergonomis. Berdasarkan wawancara  secara  langsung  kepada  para pekerja,  diketahui  bahwa  pada  aktivitas pekerjaan kerapkali menyebabkan nyeri pada tulang  belakang dan juga pinggang para pekerja.

Solusi-solusi yang ditawarkan antara  lain  mengurangi sikap  kerja  yang  tidak  normal  seperti membungkuk,  menjangkau,  memutar,  dan jongkok.   Kemudian mengurangi  beban yang  diangkat  tidak  lebih  dari  15  kg.  selanjutnya mengurangi frekuensi  gerakan  berulang,  dan yang terakhir mengurangi  posisi  berdiri  pada saat  melakukan  pekerjaan. Upaya mengurangi keluhan sistem muskuloskeletal dilakukan  dengan  melakukan presentasi. Kemudian 1 bulan setelah sosialisasi dilakukan akan diadakan pengambilan data dari para pekerja untuk melihat apakah keluhan-keluhan yang berkaitan dengan sistem muskuloskeketal masih dirasakan atau tidak.

Dari 30 orang pekerja percetakan yang ikut dalam kegiatan ini, sebagian besar para pekerja pernah mengalami penyakit akibat kerja berupa cidera pada tulang belakang (18 orang) dan cidera pada pinggang (5 orang). Hasil identifikasi sebanyak 4 responden (17,39%) menyatakan sudah tidak merasakan Penyakit Akibat Kerja setelah 1 bulan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dilakukan. Data ini diambil dari 23 responden yang sebelumnya menjawab pernah mengalami Penyakit Akibat Kerja. Berdasarkan hasil  yang  diperoleh  dapat  diketahui bahwa  kegiatan  pengabdian  berhasil,  karena  telah  meningkatkan  pengetahuan  pekerja tentang Pencegahan Risiko Ergonomi dan mengurangi Penyakit Akibat Kerja yang sebelumnya dialami oleh para pekerja.

Fina Amru Millati, S.Kom

Staff Pengabdian kepada Masyarakat, KKN, Kerjasama dan Keuangan

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *