DOSEN MENGABDI

Cegah Stunting Sejak Dini dengan Menerapkan Pola Gizi Seimbang dan Berimbang

Dr. dr. Wiwik Winarningsih, M.Kes
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Saat ini remaja Indonesia sedang menghadapi tiga masalah gizi atau triple burden of malnutrition diantaranya kekurangan gizi, kelebihan berat badan, dan kekurangan zat gizi mikro dengan anemia. Padahal, masa remaja merupakan masa yang sangat penting dalam membentuk perilaku yang berkaitan dengan kesehatan dan gizi. Kebutuhan gizi merupakan peranan penting dalam mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera. Hampir sekitar 5,6 juta anak usia balita yang mengalami kematian akibat kekurangan gizi. Sementara satu dari empat anak usia balita memiliki berat badan kurang (underweight) bila dibandingkan dengan seusianya, dan kondisi ini dapat meningkatkan angka stunting. Demikian pula untuk remaja putri yang kekurangan gizi berisiko tidak mampu mengandung dan melahirkan anak yang sehat. Kekurangan gizi ini menciptakan lingkaran jahat (vicious circle) lebih jauh, karena kondisi ini akan menghambat tumbuh kembang anak hingga dewasa.

Gizi seimbang merupakan susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktifitas fisik, perilaku hidup bersih dan mempertahankan berat badan normal secara teratur. Gizi seimbang yaitu apabila asupan makan cukup secara kuantitas, kualitas dan mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Tujuannya agar kesehatan tubuh terjaga, pertumbuhan sempurna (pada anak-anak), zat gizi tersimpan, dan aktifitas dan fungsi sehari-hari berjalan optimal. Prinsip Gizi seimbang terdiri dari 4 (empat) Pilar diantaranya mengkonsumsi makanan beragam, membiasakan perilaku hidup bersih, melakukan aktifitas fisik dan mempertahankan dan memantau berat badan (BB) normal.

Dalam Hibah Internal Unusa 2023 tahun ini, Dr. dr. Wiwik Winarningsih, M. Kes mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat yang berjudul “Penerapan Gizi Seimbang dan Berimbang dalam Rangka Pencegahan Stunting “di Pondok Pesantren Al Fitrah As Salafiyah Surabaya dengan sasaran santriwati. Alasan mengapa memilih dan mengangkat tema tersebut dikarenakan perlunya remaja putri untuk memiliki pola gizi seimbang dan berimbang agar mampu melahirkan dan mencetak generasi yang sehat, berkualitas dan tentunya terhindar dari stunting. Berdasarkan dari hasil kegiatan penyuluhan didapatkan peningkatan pengetahuan sebesar 32% santriwati yang mampu mendapatkan nilai sangat baik dari sebelumnya hanya 3% saja. Lalu mendapatkan nilai cukup baik 61% santriwati dari sebelumnya hanya 12%. Dari peningkatan tersebut diharapkan para santriwati mampu memenuhi kebutuhan gizi nya yg seimbang dan berimbang untuk turut serta dalam mencapai Indonesia yang sehat dan bebas stunting.

Fina Amru Millati, S.Kom

Staff Pengabdian kepada Masyarakat, KKN, Kerjasama dan Keuangan

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *