DOSEN MENGABDI

Pelatihan Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) SEFT pada Kader Kesehatan untuk Meningkatkan Self Efficacy Masyarakat Penderita Diabetes Mellitis

Nunik Purwanti, S.Kep.Ns., M.Kep
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Diabetes mellitus merupakan penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin. Pengabdian bertujuan mengajarkan Kader terapi Self Emotional Freedom Technique (SEFT) untuk meningkatkan Self Efficacy penderita Diabetes Mellitus. Pelaksanaan pengabdian ada tiga :  pra kegiatan, kegiatan dan pasca kegiatan. Pra kegiatan terdiri rapat strategi pelaksanaan, survei lokasi, persiapan sarana prasarana. Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan serangkaian program yang memberikan pelatihan Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) dan pemberdayaan masyarakat kepada kader. dengan tujuan memberikan pelatihan dan pengetahuan baru terkait diabetes melitus di Wonokromo Surabaya, sehingga kader lansia dan warga memiliki pengetahuan baik dan mampu dijadikan contoh masyarakat. Program pelatihan SEFT dan pemberdayaan masyarakat yaitu program Masyarakat dengan tujuan menurunkan angka kejadian Diabetes dengan Kegiatan Aktif, Rekreatif, dan Inovatif, program ini merupakan program inovasi yang ditujukan kepada seluruh masyarakat Desa Wonokromo baik yang sebagai penderita diabetes melitus maupun yang tidak menderita diabetes melitus dengan tujuan untuk tercapainya masyarakat yang bebas diabetes. Program yang dibuat ini merupakan hasil observasi serta survei kondisi lingkungan dan kebiasaan penduduk dari Wonokromo Surabaya terkait kejadian diabetes melitus.

Kegiatan pengabdian pelatihan Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) pada Diabetes mellitus dan pemberdayaan masyarakat dalam upaya mencegah komplikasi Diabetes Mellitus ini dilaksanakan pada pukul 08.00 – selesai di balai Karangrejo gang 8 Wonokromo Surabaya. Sebelum kegiatan ini dimulai, dilakukan briefing terkait mekanisme kegiatan yang akan berlangsung guna kelancaran kegiatan. Seluruh kegiatan ini dilakukan oleh dosen dan mahasiswa  prodi S1 Keperawatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.

Pada kegiatan ini diawali dengan pengisian daftar hadir oleh setiap masyarakat di Karangrejo gang 8 Wonokromo Surabaya yang hadir. Setelah mengisi daftar absensi peserta diharapkan menyiapkan diri untuk melakukan kegaitan sesi 1 yaitu senam. Kegiatan senam ini dilakukan dengan tujuan agar masyarakat dapat melakukan aktivitas fisik. Aktivitas fisik merupakan suatu gerakan tubuh yang dapat meningkatkan dan mengeluarkan tenaga atau energi.  Aktivitas fisik ini juga merupakan satu kegiatan dalam pengelolaan diabetes mellitus yang berguna untuk memperbaiki sensitivitas insulin dan juga untuk menjaga kebugaran tubuh. Aktivitas fisik dapat    membantu    dalam mengontrol gula darah tubuh dengan cara mengubah glukosa menjadi energi. Selain itu juga aktivitas fisik ini bisa membantu menurunkan berat badan diabetes yang obesitas serta mencegah laju progresivitas gangguan toleransi glukosa menjadi diabetes mellitus (Rahmawati, A., & Healthy, 2019).

Setelah kegiatan senam berakhir, dilanjutkan dengan kegiatan pembagian leaflet, poster, dan pemaparan materi. Setelah leafleat dibagikan kepada seluruh peserta, materi akan dipaparkan. Pemaparan materi yang diberikan berupa pengertian Diabetes Mellitus, pembagian Diabetes Mellitus, penyebab, gejala dan cara penangannya terutama yang terpenting adalah dengan melakukan olah raga atau senam. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap diabetes melitus, sehingga meningkatkan self efficacy mereka.  Sebelum memberikan materi kepada peserta, dilakukan pre test untuk mengukur tingkat pengetahuan, setelah itu di berikan penyuluhan, setelah itu diberikan post test untuk mengukur perubahan tingkat pengetahuan peserta setelah diberikan pengetahuan mengenai Diabetes.

Hasil di dapatkan pengetahuan kader kesehatan 15 orang sebelum pemberian pendidikan kesehatan mempunyai pengetahuan kurang 6 (40%), pengetahuan cukup 7(53%) dan pengetahuan baik 2 (13%). Sesudah penyuluhan pengetahuan baik 8 (53%), pengetahuan cukup 7 (33%) dan pengetahuan kurang 0%. Hasil uji mann whitney nilai p value 0,000 kurang dari 0,05 berarti ada pengaruh pendidikan kesehatan Spiritual Emotional Freedom Therapy dan Pemberdayaan kader kesehatan dalam meningkatkan self efficacy Diabetes Mellitus. Terdapat perbedaan signifikan antara kemampuan sebelum dan sesudah pelatihan. Diharapkan pengabdian masyarakat dalam bentuk pengelolaan bahan herbal agar masyarakat dapat memanfaatkan bahan yang ada di lingkungan sekitar untuk Kesehatan terutama diabetes mellitus.

Fina Amru Millati, S.Kom

Staff Pengabdian kepada Masyarakat, KKN, Kerjasama dan Keuangan

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *