DOSEN MENGABDI

Edukasi Manfaat Vitamin D dalam Mencegah Penyakit Paru: Pentingnya Vitamin D dalam mencegah penyakit paru di Pondok Pesantren

dr. Danny Irawan Sp.PD
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Bangkalan – Vitamin D diketahui memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan sistem pernapasan, termasuk mencegah infeksi saluran pernapasan dan mengurangi risiko penyakit paru-paru kronis. Penduduk Indonesia, terutama para perempuan yang mengenakan pakaian tertutup seperti santriwati di pondok pesantren, berisiko mengalami kekurangan vitamin D akibat minimnya paparan sinar matahari. Meskipun Indonesia mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun, praktik berpakaian tertutup untuk menutup aurat dapat menyebabkan defisiensi vitamin D, yang berpotensi mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan. Melihat pentingnya vitamin D terhadap kesehatan paru terutama di lingkungan pondok pesantren, tim pengabdian masyarakat dari Fakultas Kedokteran UNUSA mengadakan kegiatan edukasi di Pondok Pesantren (PP) Al-Hikam bangkalan, bertajuk “Pemberian Vitamin D Pada Remaja Untuk Meningkatkan Kesehatan Paru Di Pondok Pesantren Al Hikam Bangkalan.”

Kekurangan vitamin D bisa menyebabkan masalah kesehatan serius yang tidak boleh diabaikan. Selain penting untuk menjaga kesehatan tulang dan mengatur kadar kalsium, vitamin D juga berperan dalam banyak fungsi tubuh lainnya, seperti memperkuat daya tahan tubuh, mengontrol peradangan, dan memperbaiki jaringan tubuh. Berdasarkan data, rendahnya kadar vitamin D dalam darah dapat berhubungan dengan gangguan paru-paru dan meningkatkan risiko penyakit seperti peradangan, infeksi, atau kanker. Penyakit paru-paru seperti asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan kanker paru-paru juga diduga terkait dengan aktivitas vitamin D. Walaupun cara kerjanya belum sepenuhnya dipahami, vitamin D diyakini mempengaruhi berbagai sel dalam paru-paru yang berperan dalam peradangan dan perlindungan tubuh.

Melalui edukasi ini, santri diajarkan cara mendapatkan vitamin D yang murah dan melimpah, yaitu sinar matahari. Waktu terbaik untuk mendapatkan vitamin D dari sinar matahari biasanya antara pukul 10:00 pagi hingga 12:00 siang, ketika sinar UVB berada pada tingkat tertinggi. Di waktu ini, tubuh lebih efektif memproduksi vitamin D. Pemenuhan vitamin D dari gizi juga direkomendasikan terutama didapatkan dari makanan sehari-hari seperti ikan, telur, dan susu. Dengan terpenuhinya kebutuhan minimal vitamin D harian yaitu 600 IU sehari, diharapkan dapat mencegah berbagai penyakir paru di pondok pesantren

Selain kegiatan materi edukasi dengan metode ceramah, santri juga diajak diskusi terkait manfaat apa saja yang didapatkan dari mengkonsumsi vitamin D. Kegiatan ini menjadi langkah konkrit pondok pesantren untuk mencegah terjadinya penyakit paru di lingkungan pondok pesantren. Selain itu, pengurus santri juga diajak berdiskusi tentang langkah lain apa yang dapat dilakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan vitamin D harian bagi para santri.

“Menurut saya, edukasi tentang manfaat vitamin D dalam mencegah penyakit paru ini sangat bermanfaat, apalagi di lingkungan pondok pesantren yang padat. Sebagai santri, kami sering berada di dalam ruangan untuk belajar, jadi penting untuk tahu bahwa vitamin D bisa membantu menjaga kesehatan paru-paru, terutama dengan paparan sinar matahari yang cukup. Selain itu, kegiatan ini juga membuka wawasan kami tentang pentingnya asupan nutrisi yang baik bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan.”ujar salah satu santri yang terlihat antusias mengikuti kegiatan ini

Sebagai penutup, kegiatan edukasi tentang manfaat vitamin D dalam pencegahan penyakit paru di Pondok Pesantren ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran para santri akan pentingnya menjaga kesehatan melalui asupan nutrisi yang tepat. Dengan pengetahuan yang diperoleh, para santri dapat lebih memperhatikan gaya hidup sehat, tidak hanya untuk kepentingan pribadi tetapi juga demi terciptanya lingkungan yang lebih sehat dan produktif di pondok pesantren. Semoga kegiatan serupa terus dilaksanakan untuk mendukung upaya pencegahan penyakit dan meningkatkan kualitas kesehatan generasi muda.

Fina Amru Millati, S.Kom

Staff Pengabdian kepada Masyarakat, KKN, Kerjasama dan Keuangan

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *