Pentingnya Cara Lakukan Transportasi Pasien yang Benar, Dosen Unusa Adakan Pelatihan
Ainul Rofik, dr., Sp.An, KIC
Universitas Nahldatul Ulama Surabaya
Kejadian gawat darurat tidak dapat diprediksi kapan datangnya, dimana tempatnya, dan menimpa kepada siapa. Penanganan yang cepat dan tepat pada korban gawat darurat dapat mencegah terjadinya perburukan kondisi, komplikasi, kecacatan, bahkan kematian. Namun terkadang kejadian gawat darurat terjadi jauh dari pusat pelayanan kesehatan, sehingga membutuhkan transportasi atau pemindahan korban dari tempat kejadian ke unit gawat darurat terdekat.
Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu contoh kejadian gawat darurat yang semakin meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun. Hal ini tidak terlepas dari kemajuan teknologi kendaraan saat ini yang memungkinkan manusia berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan mudah dan cepat. Kehadiran kendaraan bermotor dalam kehidupan sehari-hari terkadang tidak diikuti dengan kehati-hatian.
Tuntutan pekerjaan dan tingginya kebutuhan akan mobilitas terkadang membuat seseorang bertekad untuk melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi tanpa memperhatikan aspek keselamatan (safety)-nya. Belum lagi dengan mudahnya akses untuk mendapatkan kendaraan bermotor maupun kendaraan listrik, membuat orang tua rela membelikan anaknya yang masih di bawah umur untuk mengendarainya walaupun sebatas untuk pergi ke sekolah. Hal inilah yang menyebabkan peningkatan angka kejadian kecelakaan lalu lintas terutama di Indonesia. Pada kejadian gawat darurat akibat kecelakaan lalu lintas, terkadang banyak pengendara lain yang berempati untuk membantu korban. Ada yang sebatas membantu mengamankan kondisi jalan raya, hingga membantu pemindahan korban.
“Terkadang niatnya bagus, ingin membantu korban yang mengalami kecelakaan, tapi jika tidak memiliki ilmu tentang bagaimana cara melakukan transportasi pasien, bagaimana cara memindahkan pasien dengan benar, maka justru niat baiknya dapat berubah menjadi petaka bagi korban”, menurut dr. Ainul Rofik Sp.An-KIC yang menjadi ketua pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini telah terlaksana pada Kamis, 29 Agustus 2024 di Kampus B Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Peserta yang hadir merupakan warga imigran berjumlah 40 orang. Materi yang disampaikan adalah mengenai pelatihan transportasi pasien yang benar. “Sebab ada beberapa kondisi yang harus diwaspadai, misalnya dengan kecurigaan cedera kepala, cedera cervical, dan cedera tulang belakang, itu harus dilakukan pemindahan korban secara benar dan hati-hati”, imbuh dr. Ainul, sapaan dokter spesialis anestesi di RSI Surabaya Jemursari itu mengapa ia mengangkat topik ini sebagai program pengabdian kepada masyarakatnya tahun ini.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini terlaksana dengan baik. Para sangat aktif dan khidmat selama mengikuti pelatihan. Peserta juga mengalami peningkatan pengetahuan mengenai cara transportasi pasien yang benar. Penulis berharap semoga peserta yang mendapatkan pelatihan ini dapat mengamalkan ilmunya untuk diterapkan ketika terjadi kondisi gawat darurat di lingkungan sekitarnya yang membutuhkan transportasi atau pemindahan korban. Sehingga dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan misalnya terjadinya perburukan kondisi korban.