Sampah Bukan Masalah, Jika Santri Punya Solusi: Aksi Bersih dari Burhanul Hidayah

Dr. Ir. Akas Yekti Pulih Asih, MM., M.Kes
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Pada tanggal 26 Juni 2025, Pondok Pesantren Burhanul Hidayah yang terletak di Desa Jenggot, Krembung, Sidoarjo, menjadi tuan rumah kegiatan edukatif bertema “Pengolahan dan Pemilahan Limbah Sampah Menuju Pesantren Sehat dan Bersih.” Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat yang diselenggarakan oleh Dr. Ir. Akas Yekti Pulih Asih, MM., M.Kes, dosen sekaligus praktisi di bidang kesehatan lingkungan. Kegiatan ini merupakan wujud nyata pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat.
Acara ini dihadiri oleh 35 kader kesehatan pondok pesantren dan didukung oleh dua mahasiswa dari program studi Kesehatan Masyarakat, yaitu Farhan Qudrat Anugerah dan Suryanti Ningsih. Keduanya turut terlibat dalam pendampingan peserta dan penyampaian materi. Peserta diajak untuk memahami pentingnya pengelolaan sampah secara tepat sebagai bagian dari upaya menciptakan lingkungan pesantren yang bersih, sehat, dan nyaman. Dalam penyampaiannya, Dr. Akas menekankan bahwa sampah yang tidak ditangani dengan baik dapat menjadi sumber penyakit, mencemari lingkungan, dan menciptakan kebiasaan hidup yang tidak sehat. Oleh karena itu, diperlukan sistem pengelolaan sampah yang terstruktur dan berkelanjutan.
Proses pemilahan sampah di lingkungan pesantren dijelaskan secara sistematis, dimulai dari tahap pengumpulan sampah dari berbagai lokasi seperti asrama, dapur, ruang belajar, hingga area umum. Selanjutnya, sampah dipilah menjadi dua kategori utama, yaitu sampah organik seperti sisa makanan dan dedaunan, serta sampah anorganik seperti plastik, kertas, logam, dan kaca. Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos yang berguna bagi lingkungan pesantren, sementara sampah anorganik bernilai ekonomis dapat dijual ke pengepul atau bank sampah. Sampah anorganik yang tidak bernilai dapat dibuang ke tempat pembuangan akhir atau diolah lebih lanjut jika tersedia fasilitas yang memadai.
Selain pemilahan dan pengolahan, edukasi kepada santri dan warga pesantren menjadi bagian penting dalam kegiatan ini. Edukasi dilakukan melalui berbagai media seperti poster, pamflet, papan informasi, dan penyuluhan langsung. Dalam praktiknya, sistem ini didukung oleh ketersediaan tempat sampah terpisah yang dilabeli dengan jelas serta jadwal pengumpulan sampah yang teratur dan efisien.
Pondok Pesantren Burhanul Hidayah, yang diasuh oleh KH. Sunhaji AS, S.Pd, M.Pd, sejak didirikan pada tahun 1997, dikenal sebagai lembaga yang mengintegrasikan pendidikan agama dengan nilai-nilai sosial dan kepedulian lingkungan. Melalui kegiatan ini, pondok menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya mencetak generasi yang cerdas secara spiritual, tetapi juga memiliki kesadaran ekologis yang tinggi. Dalam sambutannya, KH. Sunhaji menekankan bahwa menjaga kebersihan lingkungan adalah bagian dari akhlak santri dan bentuk tanggung jawab terhadap ciptaan Tuhan.
Kegiatan ditutup dengan praktik langsung pemilahan sampah oleh para kader, serta diskusi tentang penerapan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan di lingkungan pondok. Rencana tindak lanjut mencakup pembentukan bank sampah internal, pelatihan kader lingkungan, dan pengembangan pengolahan kompos berbasis maggot farming. Dengan langkah konkret ini, diharapkan Pondok Pesantren Burhanul Hidayah dapat menjadi contoh nyata pesantren yang sehat, bersih, dan peduli lingkungan di wilayah Sidoarjo dan sekitarnya.