Bersama Menyadarkan Remaja tentang Gastritis dan GERD di Pondok Pesantren Al-Hikam Bangkalan Madura

dr. Mustika Chasanatusy Syarifah, Sp.F
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) terus menunjukkan komitmen dalam berkontribusi positif terhadap masyarakat. Kali ini, delapan mahasiswa dan beberapa dosen Fakultas Kedokteran universitas ini turut serta dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk mengedukasi remaja mengenai penerapan ajaran Islam dalam rangka menurunkan angka kejadian gastritis dan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Hikam, Bangkalan, Madura. Peserta yang berpartisipasi adalah 40 orang santri yang mengikuti penyuluhan ini. Sebelum penyuluhan dimulai, para santri mengisi pre-test untuk mengukur tingkat pengetahuan mereka mengenai penyakit gastritis dan GERD. Setelah penyuluhan, mereka juga mengisi post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan mereka.
Pada awal penyuluhan, peserta diberikan pemahaman mendalam tentang definisi gastritis dan GERD. Gastritis adalah peradangan pada dinding lambung, sedangkan GERD adalah gangguan di mana asam lambung naik ke kerongkongan. Kedua kondisi ini bisa memengaruhi kesehatan remaja jika tidak ditangani dengan baik. Para peserta juga memahami bagaimana seseorang bisa terkena gastritis dan GERD, terutama pada remaja. Gaya hidup yang tidak sehat, seperti konsumsi makanan pedas dan berlemak, serta stress yang dapat disebabkan karena masa pencarian identitas ataupun sedang bersungguh-sungguh dalam belajar demi menghadapi ujian masuk perguruan tinggi, hal tersebut dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ini. Tanda dan gejala penyakit gastritis dan GERD juga dibahas secara mendalam. Peserta belajar mengenali gejala umum seperti perut kembung, mual, dan rasa terbakar di dada. Pengetahuan ini penting untuk mendeteksi masalah sejak dini dan mendapatkan perawatan yang tepat waktu. Pentingnya pengobatan dan pencegahan juga menjadi fokus dalam penyuluhan ini. Para peserta diberikan informasi tentang berbagai metode pengobatan, termasuk perubahan gaya hidup dan penggunaan obat-obatan. Selain itu, mereka juga diajarkan cara mencegah gastritis dan GERD melalui pola makan sehat dan mengelola stres.

Salah satu aspek yang unik dalam kegiatan ini adalah para santri mendapatkan kesempatan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis yang hadir. Namun, yang membuat kegiatan ini semakin istimewa adalah integrasi ajaran Islam dalam upaya menurunkan angka kejadian gastritis dan GERD pada remaja. Para peserta diajak untuk memahami prinsip-prinsip makanan sehat dalam Islam, menjaga kebersihan saat makan, dan berdoa sebelum dan setelah makan sebagai bagian dari praktik sehari-hari. Hal ini tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik, tetapi juga spiritual.
Dari hasil pre-test dan post-test yang telah dikerjakan oleh para santri dinilai menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 75% yakni sebanyak 30 orang pengetahuan peserta setelah penyuluhan tentang gastritis dan GERD telah meningkat. Ini adalah bukti nyata bahwa kegiatan pengabdian masyarakat seperti ini dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mereka. Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, melalui mahasiswa dan dosen-dosennya, terus berkomitmen untuk berperan aktif dalam membantu masyarakat dalam hal kesehatan dan edukasi. Semoga kegiatan serupa dapat terus dilakukan guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama dalam menjaga kesehatan mereka.Top of Form