Diabetes Self-Management Education (DSME) dengan Metode “Pasti Sembuh” Terhadap Kadar Gula Darah pada Pasien dengan Diabetes Melitus di RS Islam Surabaya A.Yani

Sulistyorini , S.Kep.Ns., M.Tr.Kep
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Diabetes mellitus (DM) tipe 2 merupakan salah satu tantangan kesehatan global yang terus meningkat. Penyakit ini memiliki dampak yang signifikan terhadap kualitas hidup individu, keluarga, dan sistem kesehatan secara keseluruhan. Prevalensi DM tipe 2 yang terus meningkat menunjukkan pentingnya pendekatan inovatif dalam pengelolaan penyakit kronis ini (Powers et al., 2020). Berdasarkan laporan International Diabetes Federation (IDF), terdapat 537 juta orang di dunia yang hidup dengan diabetes pada tahun 2021. Jumlah ini diperkirakan akan bertambah menjadi 643 juta pada tahun 2030 dan meningkat hingga 783 juta pada tahun 2045 (International Diabetes Federation, 2021). Di Indonesia, data Survei Kesehatan Indonesia menunjukkan Provinsi Jawa Timur berada pada urutan keempat jumlah kasus Diabetes Mellitus terbanyak di Indonesia (Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan, 2023).
Diabetes adalah kondisi kronis yang memerlukan manajemen mandiri yang komprehensif, seperti pengaturan pola makan dan olahraga, sebagai pelengkap penggunaan obat-obatan. Langkah-langkah ini bertujuan untuk mencegah komplikasi dan meningkatkan kesehatan yang lebih baik (Powers et al., 2020). Salah satu strategi yang terbukti efektif dalam mendukung manajemen diabetes adalah Pendidikan manajemen mandiri diabetes (Diabetes Self-Management Education/DSME) (Bekele et al., 2021). DSME memegang peran penting dalam manajemen klinis untuk mengurangi komplikasi terkait diabetes dan kematian dini akibat diabetes (Namjoo Nasab et al., 2017). Program ini dirancang untuk mendukung pasien dalam pengambilan keputusan yang lebih baik terkait manajemen kesehatan mereka dalam pengendalian kadar glukosa darah, pencegahan komplikasi, dan perbaikan kualitas hidup (Hildebrand et al., 2020).
Data awal yang diperoleh oleh penyusun dari ruang perawatan menunjukkan bahwa diabetes mellitus menjadi masalah kesehatan yang mendominasi di rumah sakit. Hal ini menegaskan pentingnya penerapan DSME sebagai proses edukasi kesehatan yang efektif bagi pasien diabetes mellitus. Namun, salah satu tantangan utama dalam pelaksanaan DSME di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, adalah keterbatasan paket DSME yang tersedia dan sesuai dengan budaya setempat. Tantangan ini semakin diperburuk oleh rendahnya tingkat literasi pada banyak pasien diabetes yang menjadi calon peserta program (Hailu et al., 2019). Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas DSME dalam menurunkan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus di Rumah Sakit Islam Surabaya A. Yani. Rumah Sakit Islam Surabaya A.Yani merupakan salah satu rumah sakit tipe B di Surabaya dan terletak di Jl. A.Yani No. 2-4 Kecamatan Wonokromo Surabaya. Pasien yang dating ke RS Islam Surabaya A.Yani dengan berbagai keluhan salah satunya terkait Diabetes Mellitus (DM). Permasalahan pasien DM ditemukan di R. Mekkah, R. Ar-Rayyan, R. Thaif yang merupakan Rawat Inap Dewasa kelas BPJS.
Oleh karena itu dengan adanya ilmu terkait Diabetes Self-Management Education (DSME) Dengan Metode “Pasti Sembuh” diharapkan dapat membantu pasien untuk melakukan upaya secara mandiri mengatasi kadar gula darah pasien. DSME memegang peran penting dalam manajemen klinis untuk mengurangi komplikasi terkait diabetes dan kematian dini akibat diabetes (Namjoo Nasab et al., 2017). Program ini dirancang untuk mendukung pasien dalam pengambilan keputusan yang lebih baik terkait manajemen kesehatan mereka, termasuk pengendalian kadar glukosa darah, pencegahan komplikasi, dan perbaikan kualitas hidup (Hildebrand et al., 2020).
Dalam kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas DSME dalam meningkatkan efikasi diri pasien dan menurunkan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus di Rumah Sakit Islam Surabaya A. Yani. Diharapkan hasil dari studi ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengembangan intervensi edukasi yang lebih efektif, relevan secara budaya, dan mampu menjawab kebutuhan pasien diabetes mellitus di lingkungan rumah sakit. Pendidikan dan dukungan manajemen mandiri pasien yang berkelanjutan sangat penting untuk mencegah komplikasi akut dan mengurangi risiko komplikasi jangka panjang (American Diabetes Association, 2019). Evaluasi dilakukan sebelum dan sesudah kegiatan melalui tanya jawab dan perkembangan kesehatan setelah dilakukan edukasi pada kegiatan pengabdian masyarakat ini. Evaluasi yang dilaksanakan 3 hari setelah pelaksanaan edukasi untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan kadar gula pasien. Berdasarkan hasil pengabdian masyarakat yang telah dilakukan disimpulkan bahwa penerapan Diabetes Self-Management Education (DSME) Dengan Metode “Pasti Sembuh” belum maksimal karena proses kegiatan pengabdian yang singkat sehingga hasil efektifitas kegiatan pengabdian masyarakat terkait Diabetes Self-Management Education (DSME) Dengan Metode “Pasti Sembuh” terhadap Kadar Gula Darah: Tidak ditemukan perbedaan signifikan pada kadar gula darah pasien sebelum dan sesudah pelaksanaan DSME. Hasil ini mengindikasikan bahwa faktor lain, seperti gaya hidup, stres, kepatuhan minum obat, dan durasi penelitian, turut memengaruhi hasil tersebut.