Dorong Terwujudnya Resiliensi Akademik di Pondok Pesantren, FK UNUSA Sosialisasi di PP. Zainul Hasan Genggong
dr. Achmad Yarziq Mubarak Salis Salamy, MHPE
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), resiliensi adalah kemampuan untuk beradaptasi dan tetap teguh dalam situasi sulit; tangguh. Di dunia akademik, resiliensi didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk bertahan dan beradaptasi dengan situasi yang sulit, membangun tujuan yang jelas dan realistis, berhubungan baik dan nyaman dengan orang lain, dan mampu menyelesaikan masalah. Dengan demikian, resiliensi akademik dapat dimaknai sebagai kemampuan individu untuk bangkit kembali, menemukan solusi dan tujuan dan beradaptasi serta merasa nyaman dengan tuntutan akademik maupun kesulitan akademik lainnya.
Pentingnya mengenali faktor-faktor resiliensi akademik mendorong FK UNUSA untuk turut mengambil bagian dalam aspek ini. Pondok pesantren memiliki peran yang besar dalam memberikan dukungan sosial dan religiusitas, terlebih pondok memiliki peran pendampingan selama 24 jam kepada para santrinya. Pondok yang digandeng sebagai mitra adalah Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, berlokasi di Probolinggo. Materi disampaikan oleh dr. Achmad Yarziq Mubarak Salis Salamy, MHPE salah satu dosen di FK UNUSA.
Secara umum, sosialisasi kali ini dapat meningkatkan pemahaman para santri terkait faktor-faktor resiliensi akademik, serta tips dan trik untuk senantiasa menjadi santri yang tangguh dalam belajar. Pihak FK UNUSA juga mendorong Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong untuk meningkatkan dukungan sosial dan religiusitas di lingkungan pondok, khususnya kepada para santri yang memiliki permasalahan akademik. Diperlukan pengabdian dan pendampingan lebih lanjut kepada para asatidz/asatidzah selaku edukator, khususnya terkait strategi dalam meningkatkan resiliensi akademik para santri di pondok pesantren.
Ditulis oleh: Nur Sophia Matin