Jawa Timur Disaster Market, Tim UPPM UNUSA Siapkan Kader Siap Sigap Tanggap Bencana

dr. Irmawan Farindra, M.Si
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Ponpes merupakan center of excellence dalam aspek moral-agama, moral-kesehatan, maupun moral-ekonomi bagi masyarakat sekitar ponpes. Jawa timur sebagai disaster market, yakni provinsi yang berpotensi menghadapi berbagai jenis bencana baik fisik maupun non fisik hendaknya menyiapkan masyarakat yang tangguh bencana. Bencana non fisik berupa pandemi ini sangat membuka mata atas dibutuhkannya kesadaran tersebut.
Selama pandemi COVID-19, Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah yang terletak di Surabaya menerapkan telah protokol kesehatan yang cukup ketat. Perubahan musim disertai adanya keadaan pandemi menimbulkan kerentanan pada lingkungan pondok pesantren khususnya dalam bidang kesehatan. Santri yang akan kembali ke pondok pesantren diberlakukan kloter berjenjang. Gelombang santri berdasarkan daerah zona aman COVID-19 baik di Jawa Timur, Jawa Tengah maupun Jawa Barat. Santri yang diperbolehkan masuk pondok duluan dibagi dari kelas tinggi dulu yakji Ma’had Aly (S1), kelas 12 PDF Ulya (Pendidikan Diniyah Formal) setingkat Madrasah Aliyah dan ketiga kelas 9 PDH setingkat SMP.
Pengelolaan yang sudah baik agar semakin baik dari Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah menjadi panggilan untuk Tim UPPM FK UNUSA melakukan pemberdayaan kesehatan. Ponpes yang sangat terjangkau oleh masyarakat diharapkan akan mengoptimasi kesadaran individu terhadap mitigasi bencana yang bergulir menjadi kesadaran komunitas dan ketahanan regional yang lebih luas. Acara yang berlangsung pada Sabtu-Minggu, 21-22 Mei 2022 itu dibuka langsung oleh Kepala Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah Surabaya. Dilanjutkan dengan pemberian materi dari dr. Irmawan F, M.Si, dimana mengangkat tema “Pendampingan Kader dalam Sosialisasi Mitigasi Bencana”. Para peserta merupakan santri pondok pesantren, mendapat materi terkait kesiapsiagaan dan mitigasi bencana, baik bencana fisik dan nonfisik. Pada sesi tanya jawab, peserta yang berasal dari berbagai daerah sangat antusias untuk bertanya dan mengaitkan dengan aktivitas di daerah asalnya. Pengembangan lain tentang penting kegiatan ini dan mendimbang manfaat sehingga program jangka panjang sangat perlu dilakukan. “Mitigasi bencana adalah bentuk kesiapsiagaan kita untuk menghadapi berbagai macam bencana, baik fisik maupun non fisik”, tutur dr. Irmawan F, M.Si.