DOSEN MENGABDI

Pelatihan Bebat Bidai untuk Kader Kesehatan Pengungsi di IOM oleh FK UNUSA

dr. Reza Hery Mahendra Putra, Sp.An
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Kecelakaan merupakan kejadian yang tiba-tiba dan dan tidak bisa diprediksikan sebelumnya. Selain itu, kecelakaan juga bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Salah satu insiden kecelakaan yang memiliki angka kejadian cukup tinggi yakni insiden fraktur ekstremitas bawah, jumlahnya sekitar 46,2% dari insiden kecelakaan yang terjadi. Fraktur merupakan salah satu kondisi darurat yang membutuhkan pertolongan dengan segera guna menghilangkan ancaman nyawa korban.

Fraktur termasuk dalam cedera muskuloskeletal. Penyebab fraktur dapat dibagi menjadi tiga, yaitu cedera traumatik, fraktur patologik, dan secara spontan. Kecelakaan pada sistem muskuloskeletal harus ditangani dengan cepat dan tepat. Jika tidak ditangani dengan cepat akan menimbulkan cedera yang semakin parah dan dapat memicu terjadinya pendarahan. Dampak lain yang terjadi dapat mengakibatkan kelainan bentuk tulang atau kecacatan bahkan kematian. Untuk mencegah terjadinya cedera pada sistem muskuloskeletal dibutuhkan pertolongan balut bidai. 

Sayangnya, pertolongan balut bidai belum familiar di tengah masyarakat. Hal itulah yang melatarbelakangi tim UPPM (Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) FK UNUSA menyelenggarakan pelatihan bebat bidai. Adapun mitra dalam kegiatan ini adalah IOM Indonesia. IOM merupakan singkatan dari International Organization for Migration atau Organisasi Internasional untuk Migrasi. Berada dibawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), IOM adalah organisasi antar pemerintah yang terdepan dan berdedikasi untuk mempromosikan migrasi yang berperikemanusiaan dan teratur yang bermanfaat bagi semua. Pelatihan diberikan oleh dr. Reza Hery Mahendra Putra, Sp.An, salah satu dosen Spesialis Anastesi di FK UNUSA.

Secara umum, pelatihan yang diberikan untuk kader kesehatan pengungsi di IOM kali ini dapat meningkatkan pemahaman dan skill para kader dalam memberikan bebat bidai. Diperlukan pengabdian dan pendampingan lebih lanjut agar skill yang telah didapatkan bisa terus terasah, bahkan bisa ditingkatkan oleh para kader kesehatan pengungsi di IOM.

Ditulis oleh: Nur Sophia Matin

Fina Amru Millati, S.Kom

Staff Pengabdian kepada Masyarakat, KKN, Kerjasama dan Keuangan

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *