Pelatihan Pembuatan E-LKPD dengan Aplikasi JotForm Membentuk Guru Kreatif dan Inovatif

Dr. H. Syamsul Ghufron, M.Si
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Pandemi Covid-19 yang bergerak cepat menimbulkan perubahan di segala bidang termasuk dunia pendidikan. Pemerintah Indonesia meliburkan seluruh lembaga pendidikan. Sekolah pun harus mengubah strategi pembelajaran dari luring (tatap muka) menjadi daring (online). Perubahan strategi itu berpengaruh terhadap pembelajaran menulis. Pembelajaran menulis yang sulit dilakukan meskipun dengan cara luring ini tentu saja harus dicari jalan keluarnya pada saat pandemi ini. Pembelajaran menulis secara daring jauh lebih sulit dilakukan. Karena itulah, pembelajaran menulis dalam pembelajaran daring sangatlah tidak efektif. Untuk mengatasi masalah itu, guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi kepada siswa. Agar siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran, guru harus memanfaatkan media pembelajaran.
Perubahan tersebut tentu saja menuntut adanya upaya meningkatkan kemampuan guru dalam bidang teknologi. Berbagai penelitian telah dilakukan terkait dengan kemampuan guru dalam hal tersebut. Kemampuan TIK (teknologi, informasi, dan komunikasi) guru-guru di Indonesia tidak merata bagi semua wilayah di Indonesia. Berbagai faktor seperti tidak meratanya akses internet, kualitas guru dan pendidikan, serta kemampuan TIK yang kurang menjadi hambatan dalam pembelajaran daring.
Berbagai penelitian merumuskan simpulan bahwa adanya hambatan pembelajaran daring pada masa pandemi Covid-19. Semua penelitian tersebut menyatakan bahwa pembelajaran daring tidak efektif. Terdapat beberapa hambatan dalam pembelajaran daring di sekolah dasar: beberapa siswa tidak memiliki handphone, fasilitas dalam handphone siswa kurang lengkap, koneksi internet terbatas, dan kejujuran siswa dalam mengerjakan evaluasi sulit dipantau. Pembelajaran daring juga menimbulkan problematika pada guru yang penguasaan IT-nya lemah dan siswa sulit diawasi serta kurang aktif dalam pembelajaran. Ada tiga kendala utama dalam pembelajaran daring yakni terbatasnya fasilitas pendukung, keterampilan manajemen pembelajaran, dan pemanfaatan media digital.
Situasi dan kondisi tersebut juga terjadi di Kabupaten Magetan pada saat pandemi Covid-19 ini. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa permasalahan pendidikan dan pembelajaran di Kabupaten Magetan. Kurikulum 2013 belum terlaksana secara maksimal. Program literasi belum terealisasikan secara baik. Kebanyakan siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran membaca dan menulis. Guru masih menggunakan metode konvensional dalam pembelajaran. Guru belum mampu menggunakan media e-learning.
Dalam rangka mewujudkan impian meningkatnya kemampuan guru teruma guru SD di Magetan dalam literasi digital, FKIP Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya pun berusaha ikut ambil bagian. Program yang ditawarkan adalah program pengabdian masyarakat sebagai salah satu dari Tridharma Perguruan Tinggi dalam bentuk pelatihan dan pendampingan pembuatan pembelajaran berbasis literasi digital. Program ini sangat penting untuk diwujudkan mengingat pembelajaran daring pada masa pandemi ini jauh dari keberhasilan jika tidak didasarkan pada literasi digital. Berdasarkan pemikiran tersebut, pengusul beranggapan bahwa perlu adanya pelatihan dan pendampingan bagi guru-guru SD di Magetan dalam membuat pembelajaran yang berbasis literasi digital melalui daring dengan aplikasi JotForm pada saat pandemi Covid-19 ini.
Dari semua paparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa solusi terbaik dari segala permasalahan di atas adalah sebuah program “Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan E-LKPD Berbasis Digital dengan Aplikasi Jotform bagi Guru SD di Magetan”. Program ini dirancang atas kerja sama FKIP Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya Surabaya dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Magetan yang diketuai oleh Bapak Sundarto.
Pelatihan dan pendampingan dilaksanakan secara daring dengan aplikasi zoom meeting tanggal 28 September sampai 2 Oktober 2021. Pelatihan dan pendampingan yang dilaksanakan dengan metode presentasi, demonstrasi, dan simulasi ini terbagi atas 3 sesi. Sebelum berlangsung pelatihan kepada peserta diberikan pretest. Hasil pre test menunjukkan bahwa kompetensi para guru SD Magetan dalam pembuatan E-LKPD dengan aplikasi JotForm sangatlah rendah. Hasil angket menunjukkan bahwa peserta pada umumnya belum mengenal aplikasi JotForm. Mereka belum bisa membuat E-LKPD dengan aplikasi JotForm padahal mereka sangat memerlukan E-LKPD. Karena itu, mereka memerlukan pelatihan dan pendampingan pembuatan E-LKPD dengan aplikasi JotForm. Mareka berpendapat bahwa pelatihan dan pendampingan pembuatan E-LKPD dengan aplikasi JotForm ini sangatlah menarik.
Pelatihan dan pendampingan yang berlangsung selama 5 hari secara daring itu diikuti oleh 65 guru SD Magetan dan dibimbing langsung oleh Dr. H. Syamsul Ghufron, M.Si. sebagai ketua didampingi oleh Dr. Nafiah, M.Pd. dan Pance Mariati, S.Pd., M.Sn. sebagai anggota. Dua orang mahasiswa dari Prodi PGSD FKIP Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya juga ikut membantu jalannya pendampingan. Hasil post test menunjukkan bahwa kompetensi para guru SD dalam pembuatan E-LKPD meningkat tajam. Dengan demikian, kegiatan pelatihan dan pendampingan ini sangatlah berhasil terlihat dari meningkatnya kemampuan literasi digital para peserta. Mereka dapat membuat E-LKPD dengan aplikasi JotForm. Semoga kegiatan ini bisa ditindaklanjuti dengan kegiatan-kegiatan lain yang lebih bermanfaat. Semoga kegiatan yang dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan “Unusa Peduli” ini membawa keberkahan bagi Unusa, keberkahan bagi PGRI Magetan, keberkahan bagi guru-guru Magetan, keberkahan bagi dosen-dosen PGSD FKIP Unusa, dan keberkahan bagi kita semua, amiin.