DOSEN MENGABDI

Pemberdayaan Ibu Hamil dan Keluarga dalam Melakukan Deteksi Dini Kehamilan Beresiko dengan Memanfaatkan Buku KIA

Ika Mardiyanti, Esty Puji Rahayu , Nur Zuwariah , Priyo Mukti Pribadi Winoto , Hartatiek Nila Karmila
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Ibu hamil merupakan salah satu kelompok khusus yang rentan terkena virus Covid-19. Selama hamil terjadi penurunan kekebalan parsial, sehingga mengakibatkan ibu hamil lebih rentan terhadap infeksi virus. Perubahan fisiologis dan imunologis yang terjadi sebagai komponen normal kehamilan dapat memiliki efek sistemik yang meningkatkan risiko komplikasi obstetrik dari infeksi pernapasan pada ibu hamil. Hal ini berisiko terhadap terjadinya komplikasi pada ibu selama kehamilan baik berupa gangguan pernafasan seperti penurunan kapasitas paru dan sistem kardiovaskular seperti terjadinya takikardi, bahkan kekurangan nutrisi. Selama masa pandemi terjadi perubahan yang signifikan pada pelayanan kesehatan terutama ibu hamil. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Indonesia (Kemenkes RI) kunjungan pemeriksaan kehamilan juga mengalami penurunan, bahkan hanya 19,2% posyandu yang masih aktif selama pandemik.

Prinsip deteksi dini terhadap faktor risiko kehamilan sangat diperlukan, walaupun secara evidence based dikatakan menurut beberapa penelitian yang dilakukan, bahwa semua wanita selama kurun reproduksi, terutama saat hamil selalu diwaspadai mengalami risiko, walau kita ketahui bahwa kehamilan adalah sifatnya fisiologis artinya semua wanita yang sehat dan telah menikah akan mengalami proses kehamilan. Kehamilan dikatakan fisiologi dan tetap harus waspada karena kehamilan berisiko jatuh kekeadaan yang membahayakan baik terhadap diri si ibu maupun terhadap janin yang dikandungnya. 

Ketidakmampuan keluarga dalam melakukan deteksi dini maupun perawatan kehamilan risiko tinggi salah satunya disebabkan masih kurang optimalnya edukasi dan pendampingan oleh tenaga kesehatan yang dapat berdampak pada peningkatan bahaya kehamilan yang berpengaruh terhadap status kesehatan ibu dan bayinya. Selain itu juga mengakibatkan rendahnya pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan, penundaan untuk melakukan pemeriksaan ke petugas kesehatan yang berakhir dengan adanya komplikasi dan kematian baik ibu maupun janinnya.

Kehamilan berisiko tinggi sangat mempengaruhi kondisi psikologis, sosial dan emosional ibu dan pasangan. Ibu hamil sering bereaksi marah, takut, cemas dan merasa gagal sebagai seorang wanita yang normal. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan keseimbangan dalam keluarga yang akan mengakibatkan proses kehamilan dirasakan semakin sulit. Melalui deteksi secara dini menggunakan Buku KIA setidaknya ibu dan keluarga mengetahui kondisi saat ini sehingga siap siaga apabila mengalami kegawatdaruratan. Buku KIA efektif untuk deteksi resiko tinggi pada ibu hamil, tetapi kehamilan tanpa resiko tetap perlu diberikan asuhan secara komprehensif karena resiko kehamilan dapat berubah seiiring waktu kehamilan dan persalinan.

Seharusnya ibu hamil memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang cara menjaga diri agar terhindar dari Covid-19 serta komplikasi kehamilan melalui pemnfaatan buku KIA. Pengetahun yang adekuat tentang deteksi dini kehamilan berisiko melalui family empowerment harapannya ibu juga dapat memiliki sikap dan perilaku yang baik dalam menjalani kehidupannya sehari-hari. Dan diharapkan masyarakat terutama ibu hamil dan keluarga lebih giat mempelajari tentang bagaimana cara mendeteksi kehamilan resiko tinggi secara mandiri.

Fina Amru Millati, S.Kom

Staff Bidang 3 dan IT LPPM UNUSA

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *