PEMBERDAYAAN KADER DALAM PENINGKATAN KESEHATAN PENANGANAN DAN PENCEGAHAN ANAK DBD

Firdaus, S.Kep.Ns., M.Kes.
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat terutama anak di Indonesia dan seiring menimbulkan angka kejadian luar biasa (KLB) dengan kematian yang cukup besar. Tempat yang disukai sebagai tempat perindukannya adalah tempat penampungan air (TPA) untuk keperluan sehari-hari, seperti : drum, tangki reservoir, tempayan, bak mandi atau Water Cup (WC) dan ember. Dan juga pada tempat penampungan air untuk keperluan sehari-hari seperti: tempat minum burung, vas bunga, perangkap semut tampungan air,di belakang lemari es dan barang-barang bekas. Ditambah lagi kondisi Indonesia yang beriklim tropis dengan curah hujan tinggi menjadikan DBD sebagai salah satu penyakit yang perlu di waspadai. Kondisi lingkungan yang terdapat banyak genangan membuat tempat seperti ini menjadi potensial sebagai tempat perindukan nyamuk Aedes Aegypti.
Data dari Dinas kesehatan Jawa timur, lokasi RW.06 kelurahan babat jerawat kecamatan Pakal kota Surabaya, sangat rawan terjadi DBD karena adanya musim hujan dan adanya kematian. Data dari ketua RW menyebutkan bahwa kondisi warga saat ini sering terjadi kematian DBD, Menurut ketua RW kematian terjadi karena kurang cepatnya penanganan dari keluarga ataupun orang terdekat. Pengetahuan keluarga dalam penanganan anggota kasus DBD masih dirasa sangat kurang. Dari wawancara salah satu keluarga yang baru mengalami anaknya DBD bingung anaknya mau diapakan, disebabkan minimnya pengetahuan dan kepanikan menghadapi putra mereka yang DBD.
Berdasarkan kenyataan tersebut, diperlukan upaya terobosan yang benar-benar sangat di perlukan yaitu “Pemberdayaan Kader dalam Peningkatan Kesehatan Penanganan dan Pencegahan Anak DBD”. Upaya pemberdayaan kader meningkatkan pengetahuan, keterampilan masyarakat dalam mengatasi masalah kasus DBD beserta pencegahannya. Kegiatan pengabdian masyarakat tentang “Pemberdayaan Kader dalam Peningkatan Kesehatan Penanganan dan Pencegahan Anak DBD”. Sasaran kepada kader kesehatan khususnya pada ibu – ibu kader RW.06 Kelurahan Babat Jerawat, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya. Para ibu – ibu kader diberikan wawasan, pengetahuan dan ilmu terkait PHBS Demam Berdarah Dengue serta memberikan demonstrasi pembuatan Spray Anti Nyamuk Dari Bahan Alami yaitu Batang Serai. pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah : (1) Meningkatkan pemahaman dan wawasan ibu – ibu kader kesehatan dalam Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah Dengue Pada Anak; (2) Meningkatkan kesadaran ibu – ibu kader kesehatan bu jumantik dalam berperilaku terhadap Penerapan Hidup Bersih dan Sehat pada Demam Berdarah Dengue.
Terdapat perubahan perilaku yang lebih baik dan mau menerapkan pembuatan Spray Anti Nyamuk Dari Bahan Alami yang sangat mudah. Dari data diatas dapat kita ketahui bahwa sebelum dilakukan penyuluhan pengetahuan berada di pengetahuan sangat kurang, kurang dan cukup setelah dilakukan penyuluhan, pengetahuan ibu menjadi 100% sangat baik.
Kegiatan ini meningkatkan pengetahuan kader tentang dalam peningkatan kesehatan penanganan dan pencegahan anak DBD Sehingga harapan penyuluhan kader da warga RW. 06 Kelurahan Babat Jerawat, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya. Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, para peserta diberikan penyuluhan tentang edukasi tentang peningkatan kesehatan penanganan dan pencegahan anak DBD yaitu peserta di beri penjelasan cara: (1) Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD dilakukan dengan cara “3M” yaitu Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air, seperti bak mandi, drum, dan lain-lain; (2) Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti tempayan dan lain – lain. (3) Mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan. Selain itu ditambah dengan cara lain yang disebut “3M Plus” , yaitu Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat lainnya yang sejenis minimal seminggu sekali, memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar / rusak, menutup lubang pada potongan bambu / pohon dengan tanah, menaburkan bubuk Larvasida / Abate, memelihara ikan pemakan jentik di bak penampung air, serta Memasang kawat kasa selain itu diberikan demonstrasi cara pembuatan metode spray anti nyamuk dari bahan alami sebagai metode penanganan DBD. Harapan pemberian penyuluhan dan demonstrasi pembuatan spray ini adalah para peserta dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai penanganan dan pencegahan anak DBD Penilaian pengetahuan dari para kader dilakukan dengan metode pre test dan post test. Dilihat dari hasil pre test sebagian besar ibu kader tidak paham tentang penanganan dan pencegahan anak DBD, namun setelah dilakukannya penyuluhan pada hasil post test didapatkan seluruhnya – ibu sudah mengerti tentang penanganan dan pencegahan anak DBD.