Pemberdayaan Kader Lansia Sehat dengan Ergo Care Heel Raise Exercise Pada Masa Pandemi COVID-19 di Kelurahan Betoyoguci
Imamatul Faizah*, Yanis Kartini, Ratna Yunita Sari, Riska Rohmawati, Rita Vivera Pane
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema “Pemberdayaan Kader Lansia Sehat dengan Ergo Care Heel Raise Exercise Pada Masa Pandemi COVID-19 di Kelurahan Betoyoguci” telah terlaksana selama bulan Mei 2021 di di lingkup wilayah posyandu Anggrek Pos 1 Betoyoguci. Kegiatan ini mendapat sambutan antusias dari pengurus posyandu lansia dengan jumlah partisipasi 20 orang.
dapat diketahui bahwa Kader lansia hampir seluruhnya (80%) berada pada usia 46-55 tahun yang termasuk dalam kategori lansia awal. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dari Sukrayasa et al., (2018) Bahwa semakin cukup usia individu maa semakin matang proses berfikir seseorang. Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir individu. Pada usia lansia awal, jika memperoleh pengetahuan maka akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial. Sebagian besar (60%) Kader lansia berpendidikan SMA, sehingga perlu pemberian edukasi pada Kader lansia mengenai Latihan fisik yang dapat diberikan pada lansia. Lansia merupakan kelompok rentan terhadap segala jenis penyakit utamanya dimasa pandemi Covid-19(Guo et al., 2020). Imunitas lansia menurun karena proses thymic involution, lansia mengalami kendala dalam meproduksi sel T yang berfungsi melawan penyakit (Cunningham & O’ Sullivan, 2020).
Pada implementasi dari terlaksananya kegiatan penyuluhan membutuhkan waktu ±100 menit yang dimulai dengan melakukan pret-test untuk mengetahui wawasan Kader lansia. Setelah itu dilakukan transfer ilmu melalui medi pembelajaran yang sudah disiapkan yaitu poster ergo care heel raise exercise yang berguna sebagai panduan latihan saat menjalankan demonstrasi secara langsung. Kemudian dilanjutkan dengan sesi post-test untuk mengukur tingkat pemahaman materi yang diberikan beserta yang dilanjutkan dengan diskusi yang dapat menjadi tolak ukur tingkat keberhasilan tim dalam memberikan materi edukasi.
Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan tentang mengajarkan bagaimana peran Kader lansia dalam menjaga Kesehatan lansia selama pandemic COVID-19 melalui hasil kuesioner pre-test dan post-tes. Pengetahuan Kader lansia saat pre-test memiliki pengetahuan cukup (45%) tentang aktivitas fisik yang dapat dilakukan lansia selaa masa mandemi, setelah kegiatan penyuluhan pengetahuan kader lansia meningkat menjadi pengetahuan baik (91%). Peningkatan pengetahuan dapat dipengaruhi oleh usia dan Pendidikan (Notoatmodjo, 2012), semakin meningkatnya pengetahuan maka semakin baik respon individu dalam menghadapi penyakit.
Aktivitas lansia pada waktu luang di Desa Betoyoguci hanya mengasuh cucu, penelitian Dunsky et al., (2017) menyatakan bahwa lansia yang kurang beraktifitas memiliki resiko Kesehatan diabnding dengan lansia yang rajin melakukan aktivitas. Aktivitas fisik dapat dilakukan saat waktu luang baik dilakukan sirumah maupun di tempat kerja. Aktivitas sehari-hari yang dapat dilakukan lansia antara lain melakukan pekerjaan rumah, berkebun, melakukan hobi, rekreasi dan berolahraga. Jenis olahraga yang dapat dilakukan lansia salah satunya yakni dengan ergo care heel raise exercise.
Ergo care heel raise exercise berfungsi untuk mempertahankan kekuatan otot agar tetap optimal. Gerakan pada latihan ini memicu kontrkasi otot berlansung lebih cepat dari penghancurannya (Miller, 2012). Hal ini meningkatkan filamen aktin dan myosin didalam myofibril sehingga massa otot bertambah. Peningkatan ini disertai dengan peningkatan komponen metabolisme otot yaitu ATP yang berdampak pada peningkatan kekuatan otot. Kekuatan otot optimal akan membantu lansia mempertahankan keseimbangan tubuhnya melalui strategi postural (Noori et al., 2019).
Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan tentang mengajarkan bagaimana peran Kader lansia dalam menjaga Kesehatan lansia selama pandemic COVID-19 memperoleh keberhasilan yang ditunjukan dengan meningkatnya pengetahuan Kader lansia tentang materi yang disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan sasaran sehingga pemberian edukasi tersampaikan dengan baik.