DOSEN MENGABDI

Pendampingan Santri Pecandu Narkoba di Pesantren Inabah Surabaya

M. Afwan Romdloni, Yauwan Tobing Lukiyono, Sukron Djazilan
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Di seluruh konteks regional dan nasional bahkan internasioanl, kesehatan yang buruk, kecanduan narkoba, ketergantungan teknologi, dan kesehatan mental terus mengancam kesejahteraan dan masa depan kaum muda dalam suatau masyarakat. Kekhawatiran pembangunan dan kesehatan yang menjulang dalam konteks pemuda telah memicu keprihatinan individu dan negara di seluruh dunia. Di garis depan masalah yang meresahkan dihadapi oleh kaum muda muncul dari perilaku adiktif, yang mengarah pada keterlibatan dalam perilaku yang tidak diinginkan yang bertentangan dengan cara hidup Islam. Menurut Jawad Fatayer dampak kecanduan ini dapat dikategorikan menjadi dampak terhadap kesehatan fisik (misalnya, makanan dan minuman), fungsi tubuh hingga fungsi pikiran (misalnya, alkohol narkotika), fungsi pikiran (misalnya, perjudian dan komputer), dan pikiran dan tubuh (misalnya, zat dan kafein) (Jawad Fatayer , 2008: 88).

Indonesia menjadi salah satu negara dengan kasus penyalahgunaan narkoba yang tinggi, terbukti pada tahun 2021 telah tercatat dalam Badan Narkotika Nasional sebanyak 800 lebih kasus. Dari sekian banyak kasus narkoba ini masih banyak pengguna yang belum merasakan reahabilitasi secara total, dalam artian mereka masih seringkali untuk kambuh lagi. Hal ini bisa dikarenakan proses penyembuhan bagi para penyitas narkoba masih dalam tataran medis, belum sampai menyangkut masalah keyakinan dan spiritual. Sehingga perlu kiranya untuk menambah metode penyembuhan atau rehabilitasi dengan pendekatan spiritual yang lebih menekankan pada keyaninan. Spiritualitas Islam ini bisa meresapi praktik keyakinan, nilai, dan norma agama, diposisikan untuk memainkan peran penting dalam dalam kehidupan manusia, tidak terlepas dalam dunia kesehatan dan penyembuhan.

Dalam memenuhi tridarma perguruan tunggi beberapa dosen Unusa melakukan pendampingan kepada santri yang telah terpapar narkoba, sebagai upaya pendekatan dari sisi lain kepada santri. Pengabdian ini salah satu cara untuk mengeksplorasi interkoneksi potensial antara spiritualitas, pemulihan, dan cara serta sarana spiritualitas Islam yang dapat membantu pecandu narkoba dalam mengatasi dorongan batin, dan pemulihan. Pengabdian masyarakat ini berusaha untuk meletakkan dasar secara teoritis dan empiris tentang spiritualitas dan ketergantungan, serta pengembangan program ketergantungan berbasis spiritualitas.

Pengabdian ini membahas spiritualitas sebagai sumber pembuatan makna dan penanaman tujuan, disiplin diri, motivasi, dukungan, reintegrasi, dan isu-isu terkait yang timbul dalam hal ini, dan menyoroti kebutuhan untuk memanfaatkan spiritualitas sebagai instrumen penting dalam program perawatan kecanduan. Namun, spiritualitas Islam bukanlah dan tidak boleh dianggap sebagai skema pengobatan tunggal, juga tidak menghargai ketergantungan mutlak pada sarana pemulihan non-spiritual yang mendukung metode empiris positivistik.

Kegiatan pengabdian ini diikuti oleh semua santri yang ada di pesantren Inabah sekitar 60 an santri dari berbagi kota di Indonesia. Dan dilakukan secara bertahap selama tiga bulan berturut antara bulan Mei sampai Juli 2022. Mulai dari pemahaman tentang pandangan agama terhadap penggunaan narkoba dan konsekuensinya baik di dunia amupun nanti di akhirat. Dilanjutkan dengan proses pengamalam dan kedisiplinan bagi para santri.

Fina Amru Millati, S.Kom

Staff Bidang 3 dan IT LPPM UNUSA

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *