PENGAMALAN HADIS “ATTUHUURU SATHRUL IMAN” TERHADAP PENERAPAN PHBS DI MASYARAKAT SURABAYA

Siti Maimunah, S.A., M.Pd.I
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Islam merupakan agama yang sangat memperhatikan keselamatan umatnya. Ini terlihat dari salah satu anjuran agama Islam yang harus dipatuhi, yakni perihal kebersihan. Baik dalam aktivitas biasa ataupun aktivitas yang termasuk ibadah. Setiap harinya manusia dianjurkan untuk membersihkan badan (mandi) sebanyak dua kali, begitupun ketika hendak beribadah anggota tubuh manusia wajib dibersihkan terlebih dahulu dengan berwudhu.Rasulullah dalam sabdanya juga mengingatkan kita agar senantiasa menjaga kebersihan, karena kebersihan itu sendiri merupakan sebagian daripada iman. Orang yang bersih menunjukkan bahwa ia adalah orang yang beriman. Imam Muslim menjelaskan hadis tersebut dalam kitab shohihnya yang berbunyi:
(رواه أحمد ومسلم والترمذى) عَنْ أَبِيْ مَالِكٍ اْلاَشْعَرِىالطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ
Artinya:
Dari Abi Malik: kebersihan iitu adalah setengah dari iman. (Hadits riwayat Ahmad, Muslim dan Tirmidzi).
Adanya nash Al-Qur‟an di atas menunjukkan bahwa sebagai umat Islam kita wajib menjaga kebersihan, baik kebersihan badan maupun lingkungan. Terlebih pada situasi pandemi, kita dituntut agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Dimana pola hidup bersih dan sehat ini bertujuan untuk mencegah adanya penyakit. PHBS ini bermula dari adanya kesadaran dari diri sendiri mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan, hingga kemudian menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kandungan yang dapat diambil dari hadis di atas adalah bahwa Allah Swt menyukai kebersihan, keindahan dan kesucian. Ketika kita melakukan hal yang disukai Allah Swt, tentunya akan mendapatkan nilai dihadapanNya yaitu berupa pahala (AW, 2015). Dalam hadis tersebut dinyatakan bersuci adalah setengah dari iman. Hal ini berkaitan dengan keimanan seseorang yang menjadi lengkap apabila seseorang itu dapat menjaga kebersihan (Sujatmiko, 2020). Allah Swt mengingatkan manusia agar senantiasa menjaga kebersihan karena bersih sangat penting bagi manusia. Hidup bersih dapat mencakup jasmani dan rohani, fisik dan mental yang sehat, keimanan dan ketaqwan yang mantab, perilaku terpuji serta lingkungan yang nyaman dan menyenangkan (Masrifah, 2013). Rangkaian hadis semacam ini secara tidak langsung juga mengisyaratkan bahwamenjaga kebersihan sangatlah penting dan utama sebagaimana keutamaan dari zikir, shalat, sedekah dan sabar (Latifatur, 2018).

Pola penerapan hidup bersih dan sehat merupakan bentuk dari perilaku berdasarkan kesadaran sebagai wujud dari pembelajaran agar individu bisa menolong diri sendiri baik pada masalah kesehatan ataupun ikut serta dalam mewujudkan masyarakat yang sehat di lingkungannya. Program penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan bentuk dari upaya untuk memberikan pelajaran berupa pengalaman pada tiap individu, anggota keluarga, sekumpulan, maupun pada masyarakat umum. Pelajaran dapat melalui media komunikasi, pemberian berita, serta adanya pendidikan agar terjadinya peningkatan pada pengetahuan, perubahan sikap, dan perilaku melalui metode pendekatan dari pimpinan, membina suasana, dan juga melakukan gerakan memampukan diri pada kelompok masyarakat. Kondisi ini sebagai salah satu wujud pencerminan yang berguna untuk membantu masyarakat dalam mengenali dan mengetahui serta mengatasi masalah yang terjadi pada individu dalam tatanan rumah tangga. Tujuannya tidak lain adalah agar terbentuknya masyarakat yang menerapkan cara kebiasaan hidup yang sehat pada kesehariannya yang merupakan upaya dalam meningkatkan derajat kesehatannya pada tatanan rumah tangga atau lingkungan masyarakat (Kemenkes RI, 2011).
Hingga saat ini perilaku hidup sehat menjadi satu perhatian khusus terutama bagi pemerintah. Hal ini karena PHBS dijadikan sebagai tolak ukur dalam pencapaian untuk meningkatkan cakupan kesehatan pada program Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2015- 2030. PHBS dalam SDGs merupakan salah satu bentuk upaya pencegahan yang menimbulkan dampak jangka pendek di dalam peningkatan kesehatan pada tiga tempat antara lain, pada lingkup anggota keluarga, masyarakat umum, serta sekolah (Kemenkes RI, 2015). dalam menerapkan PHBS di masyarakat. Faktor tersebut merupakan dasar seseorang dalam berperilaku maupun menjadi motivasi bagi seseorang akibat dari kebiasaan yang dilakukan, tradisi pada lingkungannya, serta kepercayaan yang dianut, dan tingkat pendidikan juga sosial ekonominya.
PHBS memiliki dua tujuan yaitu:
- Tujuan umum, acuan bagi lintas program dan lintas sektor dalam rangka pengembangan program PHBS merupakan contoh untuk meningkatkan cakupan berperilaku hidup bersih dan sehat tersebut, yang secara bertahap dan beriringan menuju kabupaten atau kota sehat.
- Tujuan khusus
- Adanya pedoman pelaksanaan program PHBS kabupaten maupun kota yang merupakan contoh untuk meningkatkan cakupan rumah tangga yang berperilaku hidup bersih dan sehat.
- Terpenuhinya pengembangan kabupaten atau kota percontohan program PHBS.
- Meningkatnya cakupan rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat.
- Meningkatnya desa atau kelurahan dan kabupaten atau kota sehat.
Hasil laporan cakupan rumah tangga yang melakukan pola hidup bersih dan sehat di wonokromo 2023 menunjukkan bahwa dari jumlah total 23.390 rumah yang ada. Sebanyak 2.770 rumah yang dipantau 11,84%, hasilnya jumlah rumah yang ber-PHBS sebanyak 1.552 atau 56,03%. Angka ini berada di bawah cakupan Kota Surabaya tahun 2023 yakni 75,07%. Kondisi ini berarti masyarakat yang tinggal di Kelurahan Rangkah Kota Surabaya sebagian besar belum ber-PHBS. Penyebabnya dapat dikarenakan pengetahuan masyarakat akan pentingnya hidup bersih dan sehat yang masih rendah. Rendahnya tingkat pengetahuan ini akan berdampak pada perilaku masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Seperti hal nya kebiasaan masyarakat yang hingga saat ini masih belum bisa diubah antara lain, kurangnya aktivitas fisik karena keterbatasan waktu, kebiasaan merokok di dalam rumah bagi laki-laki, dan juga penggunaan jamban sehat. Kebiasaan tersebut hingga saat ini masih menjadi masalah kesehatan yang belum bisa diselesaikan. Sejumlah anggota rumah tangga ada yang mempunyai perasaan khawatir akan terkena penyakit, baik penyakit menular maupun tidak menular. Oleh karena itu, untuk mencegah penyakit tersebut perlu dilakukan pemberdayaan diantara anggota keluarga terlebih dahulu baru ke masyarakat dalam pelaksanaan penerapan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari (Dinkes Surabaya, 2023).

Pengamalan hadist At thuhuru Satrul Iman dalam penerapan PHBS di Karanrejo Wonokromo Surabaya dari hasil setelah penyuluhan di lahan penabdian Masyarakat menunjukkan bahwa prilaku hidup bersih dan sehat sendiri merupakan langkah yang harus dilakukan oleh setiap individu untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal, karena kondisi sehat tidak begitu saja terjadi namun tentu harus ada upaya yang dilakukan. Upaya tersebut tentunya harus dimulai dari menanamkan pola pikir sehat dalam pikiran kita. Masyarakat pun menjadi bagian penting yang harus ditanamkan pola pikir sehat, karena dengan mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang tinggi merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif sehingga tentunya dapat memajukan kehidupan bangsa(Yuli Andriansyah 2013). Oleh sebab itu penulis sosialisasi menjelaskan tentang pemahaman dan pengamalan hadist Atthuhuuru Satrul Iman dalam penerapan PHBS di Masyarakat karena PHBS ini merupakan bagian yang penting untuk disampaikan kepada masyarakat dan diterapkan oleh setiap individu diantara dari hasil penyuluhan penabdian kepada Masyarakat adalah :
- Menggunakan Air Bersih Berdasarkan data pada waktu pengabdian Masyarakat, dari total 502 rumah hampir seluruh (84,1%) 5 rumah mempunyai sarana air bersih memenuhi syarat.
- Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun Berdasarkan data penelitian, dari total 601 rumah, seluruh 14 Nunun Nurhajati, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Masyarakat Desa Samir Dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat penghuni rumah RW 02 Wonokromo Surabaya terbiasa mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
- Menggunakan Jamban Sehat
- Memberantas Jentik di setiap Rumah
- Makan Buah dan Sayur Setiap Hari