DOSEN MENGABDI

Pengenalan Penggunaan Suplemen Vitamin D Pada Kesehatan Paru-Paru PP. Hidayatulloh Al Muhajirin Bangkalan

Adyan Donastin, dr., Sp. P.
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Apakah anda merasa mudah lelah, mudah mengantuk, sulit berkonsentrasi atau bahkan menjadi gampang sakit? Mungkin anda mengalami gejala kekurangan vitamin D. Umumnya, kekurangan vitamin D akan mengganggu kesehatan tulang dan gigi, akibat fungsinya dalam mengatur kalsium didalam darah, namun vitamin D ternyata juga memiliki peran penting dalam mengatur fungsi system pertahanan tubuh melalui mekanismenya yang rumit dan kompleks. Faktanya, kekurangan vitamin D diketahui memiliki hubungan dengan kesehatan, dimana vitamin D berperan dalam mengaktifasi sel-sel imun saat tubuh saat tubuh sedang terserang penyakit. Dalam penyakit paru, kekurangan vitamin D mampu menyebabkan peningkatan resiko infeksi saluran pernafasan atas, penyakit asma, dan penyakit pernafasan lainnya. Oleh karena itu sangat penting untuk menjaga kecukupan kadar vitamin D agar dapat terhindar dari berbagai penyakit paru yang tidak diinginkan.

Umumnya, sumber utama vitamin D dapat ditemukan pada paparan sinar matahari selama 10-15 menit setiap pagi. Negara Indonesia, yang terletak digaris khatulistiwa dianugerahi dengan paparan sinar matahari yang cukup dalam menjaga kadar vitamin D. Sayangnya, tidak semua paparan sinar matahari yang diterima dapat bekerja maksimal akibat penggunaan tabir surya, pakaian yang menutupi seluruh tubuh, akibat polusi udara, serta faktor pekerjaan dan kegiatan. Kekurangan vitamin D dari sumber matahari, masih dapat diantisipasi dengan mengkonsumsi makanan sumber vitamin D seperti ikan salmon, tuna, sarden, telur, dan produk susu seperti susu, keju, dan yoghurt, atau pemberian suplemen vitamin D yang cukup. Oleh karena itu, penting sekali untuk mengetahui sumber makanan apa saja yang dapat menjaga kadar vitamin D cukup didalam darah, serta kapan dan berapa jumlah dosis harian penggunaan suplemen vitamin D untuk memenuhi kebutuhan vitamin D harian.

Pondok pesantren, sebagai pusat pembelajaran dan pendidikan agama islam menjadi salah satu kelompok populasi yang beresiko mengalami kekurangan vitamin D. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kekurangan vitamin D di pondok pesantren antara lain:

  1. Kurangnya paparan sinar matahari
    Pondok pesantren biasanya memiliki lingkungan yang tertutup dan minim sinar matahari, sehingga santri dan santriwati yang tinggal di sana mungkin tidak mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup untuk memproduksi vitamin D pada kulit
  2. Kurangnya asupan makanan sumber vitamin D
    Makanan yang mengandung vitamin D seperti ikan, telur, dan susu mungkin tidak selalu tersedia atau tidak dikonsumsi dalam jumlah yang cukup di pondok pesantren
  3. Warna kulit
    Orang dengan warna kulit lebih gelap membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memproduksi vitamin D dari sinar matahari, sehingga mereka lebih rentan mengalami defisiensi vitamin D
  4. Pola hidup
    Santri dan santriwati di pondok pesantren mungkin memiliki pola hidup yang kurang sehat, seperti kurangnya olahraga dan terlalu banyak waktu di dalam ruangan, yang dapat menghambat produksi vitamin D pada kulit

Oleh karena itu, sangat penting untuk memberikan edukasi dan penyuluhan manfaat vitamin D, serta pentingnya vitamin D pada kesehatan paru di pondok pesantren.

Pondok Pesantren Hidayatulloh Al Muhajirin Bangkalan merupakan salah satu pesantren yang terletak di pulau Madura dengan ribuan santri dan santriwati dari berbagai penjuru daerah. Salah satu permasalahan kesehatan utama yang paling sering terjadi yaitu gejala infeksi saluran pernafasan atas. Melalui program pengabdian masyarakat oleh Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, berhasil mengadakan penyuluhan mengenai pentingnya vitamin D, terutama pada kesehatan paru bagi santri dan santriwati di pondok pesantren. Ahli spesialis paru ikut andil dalam memberikan edukasi pentingnya vitamin D sehingga penyajian materi vitamin D terhadap kesehatan paru dapat tersampaikan dengan baik. Keberhasilan program pengabdian masyarakat ini mampu meningkatkan pengetahuan para santri mengenai dosis, funsgi, indikasi, sumber vitamin D sehingga diharapkan para santri dapat terhindar dari gejala kekurangan vitamin D dan resiko infeksi. Pemenuhan kebutuhan gizi, terutama vitamin D pada masyarakat pondok pesantren diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan santri di pondok pesantren serta menjaga kebugaran tubuh santri agar terhindar dari berbagai penyakit.

Fina Amru Millati, S.Kom

Staff Pengabdian kepada Masyarakat, KKN, Kerjasama dan Keuangan

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *