DOSEN MENGABDI

Penggunaan Obat Bebas Dan Bebas Terbatas Dalam Masa Pandemi

Dr. dr. Handayani,M.Kes
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Kondisi pandemi yang terjadi di Indonesia 2 tahun terakhir menyebabkan pemerintah menetapkan pembatasan sosial untuk mencegah penularan virus Sars cov-2 (COVID-19). Dalam kondisi pembatasan sosial masyarakat ini, masyarakat mengalami kekhawatiran untuk berkunjung ke rumah sakit atau berkonsultasi kepada dokter. Untuk penyakit yang tergolong ringan masyarakat berusaha mengobati sendiri.

Beberapa penyakit ringan yang dapat di obati sendiri oleh masyarakat diantaranya: demam, batuk pilek, sakit kulit karena jamur dan scabies, sakit maag. Masyarakat perlu mengetahui penyakit apa saja yang boleh diobati sendiri, dan obat apa saja yang boleh digunakan

Berdasarkan peredaranya, obat dibagi 5 kelompok : 1) Obat Bebas 2) Obat Bebas Terbatas 3) Obat Keras 4) Obat Berbahaya (Narkotika dan Psikotropika). Dari ke-4 kelompok obat tersebut yang dapat digunakan oleh masyarakat tanpa resep dokter adalah kelompok Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas, sedangkan kelompok obat lainya hanya bisa diperoleh dengan resep dokter. Masyarakat dapat membedakan kelompok obat dari tanda pada kemasan. Obat Bebas dengan tanda linkaran hijau dan tepi hitam, Obat Bebas Terbatas dengan tanda lingkaran berwarna biru dengan tepi hitam, Obat Keras dengan tanda linkaran merah dengan huruf K didalamnya dan tepi hitam, Obat Berbahaya dengan tanda palang merah dengan tepi merah.

Untuk demam atau nyeri ringan dapat diatasi dengan pemberian obat analgetic anti-piretik seperti asetaminofen dan parasetamol. Untuk batuk pilek (flu) dapat di gunakan obat flu yang di jual di toko obat, dengan memperhatikan kandungan bahan aktif dan penggunaanya, dapat di cegah dengan meningkatkan imunitas tubuh. Untuk sakit kulit karena jamur dapat di obati dengan obat jamur kulit yang di jual bebas, dapat di cegah dengan menjaga kebersihan diri khususnya pakaian. Penyakit kulit karena Scabies (gudig) dapat di obati dengan scabimit atau salep 2-4, dapat di cegah dengan menjaga kebersihan diri, pakaian, tempat peralatan mandi, dan peralatan tidur. Penyakit maag ringan dapat Untuk demam atau nyeri ringan dapat diatasi dengan pemberian obat analgetic anti-piretik seperti asetaminofen dan parasetamol. Untuk batuk pilek (flu) dapat di gunakan obat flu yang di jual di toko obat, dengan memperhatikan kandungan bahan aktif dan penggunaanya, dapat di cegah dengan meningkatkan imunitas tubuh. Untuk sakit kulit karena jamur dapat di obati dengan obat jamur kulit yang di jual bebas, dapat di cegah dengan menjaga kebersihan diri khususnya pakaian. Penyakit kulit karena Scabies (gudig) dapat di obati dengan scabimit atau salep 2-4, dapat di cegah dengan menjaga kebersihan diri, pakaian, tempat peralatan mandi, dan peralatan tidur. Penyakit maag ringan dapat diobati dengan obat maag yang di jual bebas, cara minum obat maag adalah 30 menit sebelum makan, untuk memberikan waktu obat maag menetralkan asam lambung.

Apabila setelah beberapa hari melakukan pengobatan sendiri menggunakan Obat Bebas dan Bebas Terbatas, namun penyakitnya belum membaik, diharapkan masyarakat segera memeriksakan diri kepada dokter, untuk mendapatkan pengobatan yang adekuat.

Penggunaan Obat Bebas dan Obat Bebas Berbatas membantu masyarakat mengatasi penyakit ringan dalam kondisi pandemi, penggunaan obat perlu berhati-hati dan memperhatikan tanda dan peringatan yang ada pada kemasan“

SALAM SEHAT

LppmUnusa

Jika mengalami kendala dalam mengakses dokumen seperti (hak akses, password file, dsb) segera hubungi admin lppm

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *