DOSEN MENGABDI

Program Rehabilitasi Psikososial Berbasis Rumah Sakit untuk Orang dengan Gangguan Jiwa dan Anak Berkebutuhan Khusus di Surabaya: Inisiatif untuk Layanan yang Lebih Baik

Hafid Algristian, dr., Sp.KJ
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Program pengabdian masyarakat bertema Inisiasi Program Rehabilitasi Psikososial Berbasis Rumah Sakit telah resmi dimulai di Surabaya. Program ini menargetkan peningkatan dukungan dan pelayanan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Pada fase awal selama lima tahun pertama (2024-2029), fokus utama adalah inisiasi Terapi Perilaku untuk ABK, yang selanjutnya dilanjutkan dengan pengembangan rehabilitasi psikososial untuk ODGJ pada tahun-tahun berikutnya (2029-2034).

Program ini merupakan upaya kolaboratif antara Rumah Sakit Islam (RSI) Surabaya Jemursari dengan berbagai pemangku kepentingan seperti tenaga kesehatan, orang tua, pengasuh, guru, serta masyarakat luas. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan terapi yang terarah dan sistematis bagi ABK, serta mendukung pemulihan psikososial bagi ODGJ melalui layanan yang berbasis di rumah sakit.

Fase pertama dari program ini sudah dimulai dengan serangkaian kegiatan yang fokus pada inisiasi Terapi Perilaku untuk ABK. Salah satu kegiatan yang sudah terlaksana adalah penyuluhan yang dilakukan melalui platform daring Zoom pada tanggal 5 dan 16 Juni 2024 dengan audiensi yang lebih luas termasuk orang tua dan pengasuh ABK, serta para guru sekolah. Penyuluhan daring ini dilakukan sebanyak dua kali dan memberikan panduan praktis bagi orang tua dan pengasuh untuk mendukung perkembangan anak-anak mereka di rumah dan sekolah. Kegiatan ini mendapatkan sambutan positif, terutama karena banyak orang tua dan pengasuh yang membutuhkan informasi lebih mengenai cara menangani anak-anak berkebutuhan khusus dengan metode yang tepat.

Kegiatan selanjutnya yaitu penyuluhan yang dilakukan di RS Islam Surabaya Jemursari yang dilaksanakan pada tanggal 24 Juni 2024 dengan audiensi dari tenaga kesehatan rumah sakit tersebut. Penyuluhan ini diadakan untuk meningkatkan pemahaman tenaga kesehatan tentang pentingnya Terapi Perilaku bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus. Kegiatan ini telah diadakan satu kali, namun harapannya dengan adanya tenaga kesehatan yang lebih memahami teknik dan penerapan terapi ini, pelayanan di rumah sakit dapat lebih baik dalam jangka panjang.

Salah satu pencapaian penting dari program ini adalah berhasilnya rekrutmen tenaga ahli baru yang terdiri dari psikolog klinis dan terapis perilaku. Kehadiran mereka diharapkan dapat memperkuat tim yang menangani ABK di Surabaya, sehingga terapi yang diberikan bisa lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak. Tenaga ahli ini akan berperan penting dalam pengembangan program ke depan, terutama dalam menyediakan layanan yang berkelanjutan dan semakin terstruktur.

Setelah tahap inisiasi ini, program akan terus berlanjut dengan beberapa strategi kegiatan. Salah satu rencana ke depan adalah promosi kepada komunitas dan sekolah agar lebih banyak pihak yang terlibat dalam mendukung perkembangan ABK. Dengan adanya kerja sama yang lebih luas, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami cara membantu anak-anak berkebutuhan khusus dengan lebih baik.

Selain itu, program ini juga akan fokus pada peningkatan standar layanan. Salah satu langkah yang direncanakan adalah pembuatan SOP (Standar Operasional Prosedur) layanan untuk terapi perilaku. SOP ini akan menjadi panduan baku bagi para tenaga kesehatan dan terapis perilaku dalam memberikan layanan terapi yang sesuai standar. Tidak hanya itu, pelatihan dan sertifikasi bagi terapis perilaku juga akan diselenggarakan untuk memastikan kompetensi tenaga ahli yang terlibat dalam program ini.

Program ini diharapkan menjadi langkah penting dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan mental, terutama bagi ABK di Surabaya. Dukungan dari berbagai pihak, mulai dari rumah sakit, tenaga kesehatan, orang tua, pengasuh, hingga komunitas sekolah, menjadi kunci utama keberhasilan program ini.

Dalam lima tahun pertama, fokus akan tetap berada pada Terapi Perilaku untuk ABK, namun program ini juga memiliki visi jangka panjang untuk memberikan dukungan kepada ODGJ. Pada tahun 2029 hingga 2034, program akan memperluas cakupan layanannya dengan mengembangkan rehabilitasi psikososial bagi ODGJ di Surabaya. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan tidak hanya bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus, tetapi juga bagi mereka yang mengalami gangguan jiwa.

Dengan adanya program ini, diharapkan Surabaya dapat menjadi kota yang lebih inklusif dan peduli terhadap warganya yang membutuhkan perhatian khusus, baik dalam hal kesehatan mental maupun perkembangan sosial.

Fina Amru Millati, S.Kom

Staff Pengabdian kepada Masyarakat, KKN, Kerjasama dan Keuangan

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *