DOSEN MENGABDI

RESISTAN DALAM MENGHADAPI KESULITAN HIDUP DENGAN INTENSITAS ISTIGHOSAH DI RT 07 RW 02 KARANGREJO WONOKROMO SURABAYA

Siti Maimunah.S.Ag.,M.Pd.I
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Semakin maju masyarakat, semakin  banyak kompleksitas hidup yang dijalaninya, maka semakin sukarlah orang mencapai     kesetabilan dalam menjalani hidupan.Kebutuhan hidup yang meningkat serta  kesenjangan sosial menimbulkan ketegangan emosi yang menuntut seseorang mencari ketenangan dan penyelesaian persoalan  kehidupan.

Islam juga sebagai penolong dalam menghadapi kesukaran  sebagaimana diketahui bahwa kesukaran sering membuat manusia merasa mudah putus asa, kecewa, tidak percaya diri, dan lain sebagainya. Apabila kekecewaan itu terlalu sering dihadapi dalam hidup ini, akan mengakibatkan orang menjadi rendah diri, pesimis, atau apatis dalam hidupnya. Keadaan yang seperti ini akan timbul suatu kegelisahan batin, sebab orang yang sehat mentalnya tidak akan lekas merasa putus asa, pesimis, atau apatis karena ia menghadapi semua rintangan atau kegagalan dalam hidupnya dengan tenang dan wajar. (Agus, Achdiat, 2013)

  Istighosah adalah meminta pertolongan ketika keadaan sukar dan sulit. Istighosah adalah memohon pertolongan dari Allah SWT untuk terwujudnya sebuah keajaiban atau sesuatu yang paling tidak dianggap tidak mudah untuk diwujudkan. Jama‟ah yang mengikuti istighosah mempunyai tujuan masing-masing, adapun salah satu tujuan yang diharapkan para jama‟ah adalah untuk mengatasi problemtika yang sedang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, karena di dalam majelis ini, sangat banyak manfaat yang positif, sehingga  banyak orang yang ingin mengikuti kegiatan istighosah. (Muhammad Al-Ghazali, 2011)

Di dalam kegiatan istighosah ini, meliputi adanya ceramah keagamaan yang disampaikan oleh mubaligh, dan para jama‟ah pun mendapat bimbingan dari mubaligh, adapun tujuan paling utama adalah  untuk mencari ketenangan jiwa. Yaitu  jama‟ah diajak berdzikir dengan hikmat dan khusyu.

Kegiatan istighosah banyak diikuti  oleh masyarakat karena, adanya salah satu  figur yang menjadi contoh yang baik, seorang tokoh masyarakat yang selalu mengajak masyarakat sekitar RT 07 RW 02 Karangrejo Wonokromo Surabaya yang selalu membimbing para jama‟ahnya. Oleh karenanya, masyarakat mengharap keberkahan do‟anya. Kegiatan istighosah yang rutin dilaksanakan pada hari minggu dan Rabu. Para jama‟ah berbondong-bondong dalam mengikuti kegiatan istighosah. Jama‟ah terdiri dari remaja hingga orang dewasa. Semua jama‟ah tentunya mempunyai tujuan masing- masing dalam mengikuti istighosah, tidak dipungkiri dalam menjalankan semua kehidupan yang di jalani para individu jama‟ah menginginkan adanya suatu ketenangan jiwa dalam menghadapi  kesulitan hidup dalam kehidupan.

  Dari pengamatan penulis seorang wanita yang bernama ibu Ida, beliau mempunyai kisah sedih yang mendalam, beliau ditinggal oleh sang suami dan anak  pertamanya. Ibu Ida mempunyai 3 orang anak termasuk anak pertama yang meninggalkannya beserta adik-adiknya. Beliau merasakan kesedihan yang mendalam, bagaimana beliau harus bisa menghidupi anak-anaknya dan membesarkan dengan kasih sayang. Kesabaran dan ketenangan sebagai single parent, harus ada dalam jiwanya, supaya anak-anaknya bisa tumbuh dewasa dengan kasih sayang seorang ibu yang tulus. Dengan keadaan tersebut

 Ida menginginkan mampu mengatasi kesulitan kehidupannya, yaitu dengan cara mencoba untuk mengikuti istighosah yang diadakan di RT 07 RW 02 Karangrejo Wonokromo Surabaya.

Fakta di masyarakat banyak  yang bertaubat karena dengan kesungguhan dan keistiqomahan jama‟ah dalam mengikuti istighosah. Kegiatan istighosah dilaksanakan pada pagi hari tepatnya hari Minggu dan Rabu mulai jam 09.00 sampai  selesai. Para jama‟ah berniat meluangkan waktunya setiap hari yang ditentukan bertempat di majlis ta’lim al Fathonah, dan pondok pesantren Al-Juman untuk mengikuti kegiatan istighosah. Ketika dakwah berlangsung jama‟ah istighosah mengikuti dengan khusyuk dan Jama‟ahnya dari kalangan remaja hingga dewasa.

Adapun kegiatan tersebut antara lain: 1.) Membaca sholawat Nabi 2.) Penyampaian ceramah dari mubaligh, dan 3.) Istighotsah. Untuk itu peran istighosah sebagai metode dakwah untuk ketenangan jiwa ini, sangat bermanfaat bagi para jama‟ah yang senantiasa beristiqomah mengikuti istighosah. Di dalam kehidupan manusia sangat kompleks permasalahan, baik permasalahan lahir maupun batin. Oleh karena itu, peneliti mencoba untuk meneliti sejauh mana, dakwah dalam istighosah berperan penting dalam kehidupan jama‟ah nya.

Resisten dalam menhadapi kesulitan hidup dengan intensitas istighosah

  Dhikir istighosah merupakan obat mujarab yang mampu menghilangkan kerisauan jiwa yang bisa berbuntut dengan timbulnya penyakit jiwa yang risau dan enggan menghadap Rabbnya saat dirundung masalah maka ia akan selalu diliputi oleh rasa khawatir dan takut, munculnya pengalaman kejiwan yang simpang siur dan kemungkinan timbulnya sok dan traumatis yang berbuntut dengan jatuhnya korban akibat menderita penyakit syaraf, lambung, tekanan darah tinggi dan sebagainya.

Orang yang cerdas dengan intensitas istighosah, tidak akan tinggal diam bila dirinya tertimpah musibah, akan menambah kedekatan kepada Allah, kemudian berfikir keras untuk berusaha, selanjutnya ikhtiar mewujudkan apa yang telah dihasilkan dari istighosah, berfikir dan ikhtiar akan membangkitkan kekuatan hati yang melahirkan jiwa optimis tingkat tinggi, sehingga resisten dalam menghadapi kesulitan hidup.

Setelah diadakan interview Kegiatan Intensitas istighosah yang telah dilaksanakan membawa dampak yang bisa menjadikan jama’ahnya tangguh dalam menhadapi kesulitan hidup, diantaranya :

  1. Menumbuhkan Rasa Ketenangan Jiwa

Efek dari mengikuti kegiatan istighosah yaitu terciptanya rasa ketenangan jiwa, damai dan tentram. Karena definisi dzikir yaitu ingat, ketika kita selalu mengingat Allah, hati dan fikiran tidak terasa kosong dan gersang. Tidak ada rasa ketakutan dan kehawatiran, karena sesungguhnya hanya Allah lah yang memberi kemudahan di setiap kehidupan hambanya.( Mutahhari, Murtadla, 2018)

           Sebagaimana diungkapkan oleh jama’ah :

“Adapun efek yang dirasakan dari mengikuti kegiatan istighosah yaitu terciptanya rasa ketenangan jiwa, damai dan tentram. Karena definisi dzikir sesungguhnya ingat, ketika kita selalu mengingat Allah, hati dan fikiran tidak terasa kosong dan gersang. Tidak ada rasa ketakutan, putus asa dan kehawatiran, karena sesungguhnya hanya Allah lah yang memberi kemudahan di setiap langkah kehidupan hambanya.” Dapat Memperbaiki Akhlak.

 Dari hasil mengikuti kegiatan istighosah banyak hal yang diperoleh. Salah satunya adalah menerapkan akhlak yang baik  kepada sesama makhluk dalam kehidupan sehari-hari. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan sahabat, kerabat, teman, guru. Oleh karena itu, kita harus dapat menjaga sikap sopan, santun, menjaga etika dalam kehidupan sosial serta, berhati-hati dalam bergaul. Menerapkan akhlak yang baik merupakan sikap terpuji, dan bisa memberikan timbal balik kepada kita, sehingga orang akan berbuat baik dan menghormati kita.

  • Menambah Pertemanan

Kegiatan istighosah ini juga dapat menambah pertemanan. Semula kita tidak mengenal orang lain, akhirnya bisa saling mengenal antara satu dengan yang lainnya dari berbagai macam wilayah. Sehingga, bisa saling bertukar fikiran, berbagi informasi dan pesan.

Sebagaimana diungkapkan oleh jama’ah:

“Kegiatan istighosah ini juga dapat menambah pertemanan. Semula kita tidak mengenal orang lain, akhirnya bisa saling mengenal antara satu dengan yang lainnya dari berbagai macam wilayah. Sehingga, bisa saling bertukar fikiran, berbagi informasi dan pesan

  • Meningkatkan Ibadah

Efek dari mengikuti istighosah juga dapat meningkatkan ibadah. Jamaah semakin meningkatkan ibadah, mulai dari ibadah yang  wajib dan sunnah seperti, sholat, puasa, Mengaji, dzikir, ikut pengajian di majlis ta‟lim dan ibadah lainnya.

semakin meningkatkan ibadah, mulai dari ibadah yang wajib dan sunnah seperti, sholat, puasa, Mengaji, dzikir, ikut pengajian di majlis ta‟lim dan ibadah lainnya.”

  • Sarana Taubat

Di majelis dzikir Al Fathonah TR 07 TR 02 Karangrejo Wonokromo Surabaya ini menjadi sarana taubat bagi para jamaah, jamaah yang mempunyai kualitas hidup kurang baik seperti mudah putus asa, membuat kerisauan di masyaraakat dan sebagainya. Jamaah tersebut diberi hikmah dari Allah Swt, sehingga dapat tersadar dan bertaubat.

Sebagaimana diungkapkan oleh jama’ah:

“Di majelis dzikir istighosah  ini menjadi sarana taubat bagi para jamaah, jamaah yang mempunyai kualitas hidup kurang baik, mudah putus asa, merisaukan masyarakat dan sebagainya. Jamaah tersebut diberi hikmah dari Allah Swt, sehingga dapat tersadar dan bertaubat.” (Wawancara Ibu ifa 55 tahun,).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat mengikuti kegiatan istighosah sangatlah besar. Istighotsah adalah meminta pertolongan kepada Allah Swt, ketika keadaan sukar dan sulit. Hal ini di majelis dzikir istighosah mengajak para jamaah untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt, dengan berdo‟a dan berdzikir. Berdo‟a ialah mengungkapkan isi hati kita dan menyampaikannya kehadirat Allah Swt. dengan permohonan kiranya Allah akan mengabulkan apa-apa yang kita minta dengan tata cara dan adab tertentu sesuai petunjuk Rasulullah Saw. Ketika seseorang berdo‟a dengan khusyu‟ niscaya Allah akan mengabulkan do‟anya, serta meningkatkan ibadah kepada Allah Swt. sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Allah  Swt.

  • menagatasi kesulitan hidup

Peliknya masalah kehidupan menimbulkan rasa takut, cemas dan kehawatiran pada diri manusia. Sehingga ingin mendapatkan jalan keluar atau solusi dari permasalahan tersebut. Jamaah menjadi lebih beristikomah dalam mengikuti kegiatan  istighosah di dalam kegiatan ini banyak manfaat yang positif untuk kita ambil. Sehingga jamaah merasa mendapat bimbingan, arahan serta ilmu yang di dapat dari hasil mengikuti istighosah. Sehingga terbentuknya rasa ketenangan jiwa. (M.Amin Syukur, 2015)

  Sebagaiamana dinyatakan oleh informan dari jama’ah:

“Banyaknya masalah kehidupan mulai dari masalah ekonomi, keluarga dan sebagainya sehuingga menimbulkan rasa takut, cemas, gelisah dan kehawatiran. Dalam hal ini, ingin mendapatkan jalan keluar atau solusi dari permasalahan ini. Ingin menjadi lebih tenang, damai meskipun dihadapkan masalah yang sangat kompleks. Di dalam kegiatan istighosah kita tidak hanya datang, duduk, lalu pulang. Di istighosah adanya ceramah yyang disampaikan oleh mubaligh sehingga kita merasa terbimbing, dapat arahan dan ilmu. Alhamdulillah ini menjadi salah satu motivasi untuk bisa menghadapi masalah dengan tenang dan bijak, serta kita juga selalu diingatkan untuk selalu bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah Swt.” (Wawancara dengan Ibu Juwariyah 50 tahun)

 Respons jama’ah Istighosah

Melihat dari ukuran yang sederhana, respons masyarakat setempat mengenai istighosah, semakin banyak masyarakat  yang antusias mengikuti kegiatan istighosah. Hal ini dibuktikan bahwa masyarakat setempat, datang berbondong- bondong untuk ikut melaksanakan kegiatan istighosah. Ini menunjukkan sisi yang positif, jika tidak ada respons dari masyarakat sekitar  kegiatan istighosah ini tidak akan mungkin  adanya masyarakat setempat yang mengikuti istighosah.

LppmUnusa

Jika mengalami kendala dalam mengakses dokumen seperti (hak akses, password file, dsb) segera hubungi admin lppm

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *