DOSEN MENGABDI

Sosialisasi COVID-19 Kekinian, Tim UPPM FK UNUSA Adakan Training for Trainer

Prof. Dr. dr. Mulyadi,Sp.P(K)
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

COVID-19 telah menginfeksi lebih dari 25 juta manusia diseluruh dunia dan terus berlanjut. Secara demografi WHO membagi akibat pandemi COVID-19 dalam enam regional dengan manifestasi dan problem yang beragam: Amerika, Eropa, Timur Tengah, Asia Tenggara, Western Pacific, dan Afrika.  Pada 13 April 2020, pemerintah Indonesia menyimpulkan pandemi COVID-19 merupakan suatu non-natural disaster

COVID-19 yang merupakan jenis virus baru membutuhkan adaptasi dan penyesuaian disetiap aspek kehidupan. Implementasi protokol kesehatan diberbagai kegiatan sosial sangat dibutuhkan, termasuk pendidikan, dan salah satunya pesantren.

Pendidikan di pesantren memiliki tantangan tersendiri, karena sistem pendidikan yang penuh sepanjang hari. Salah satu pesantren yang sudah menerapkan pembelajaran tatap muka adalah Pondok Pesantren Assalafi Al Fitrah yang berlokasi di kota Surabaya. Hal itulah yang melatarbelakangi tim UPPM (Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) FK UNUSA menyelenggarakan kegiatan training for trainer secara hybrid di pondok tersebut.

Acara yang berlangsung pada Selasa (14/09/2021) itu dibuka langsung oleh Ustadz Kunawi, M. Pd. selaku Kepala Pondok Pesantren Assalafi Al Fitrah. Dilanjutkan dengan pemberian materi dari Prof. Dr. Mulyadi, dr., Sp. P (K), FISR selaku ketua pelaksana, dimana mengangkat tema “Menghadapi Pandemi COVID-19 Kekinian”. Para peserta merupakan asatidz/asatidzah selaku edukator dari pondok pesantren, mendapat materi terkait SARS-CoV-2 secara umum, hingga manifestasi klinis dan penatalaksanaannya. Pada sesi tanya jawab, peserta begitu antusias menanyakan terkait poin-poin dalam materi yang belum jelas, serta tantangan dalam implementasi protokol kesehatan di pondok pesantren. Merupakan hal yang sangat penting untuk memastikan bahwa pendidik mendapatkan pelatihan dan pemahaman tentang prinsip kesehatan. Khususnya bagi pendidik yang bekerja dibidang pendidikan dalam kelompok tertentu seperti pesantren atau yang berasrama. Training for trainer ini dapat menjadi salah satu solusi dari masalah terkait urgensi persiapan dan pelatihan untuk pendidik kesehatan di pondok pesantren. “Perlu dilakukan pengabdian dan pendampingan lebih lanjut kepada para asatidz/asatidzah selaku edukator, khususnya terkait kesiapan dan pemahaman mengenai COVID-19, serta problem kesehatan lainnya terutama yang terkait dengan aktivitas sosial.”, tutur Prof. Mulyadi.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *