Terapi Komplementer Dalam Mengurangi Nyeri Punggung Bawah pada Ibu Hamil

Yasi Anggasari, S.ST., M.Kes.
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Nyeri punggung bawah merupakan salah satu keluhan yang paling sering dialami oleh ibu hamil. Nyeri tersebut biasanya akan meningkat seiring pertambahan usia kehamilan akibat perubahan postur tubuh ibu yang semakin lordosis (melengkung ke belakang) serta pergeseran pusat gravitasi (Kelly, 2013). Jika tidak segera diatasi, nyeri punggung bawah dapat mengakibatkan nyeri punggung jangka panjang, meningkatkan kecenderungan nyeri punggung pasca-partum, dan nyeri punggung kronis yang lebih sulit untuk diobati atau disembuhkan, sehingga dapat berdampak negatif pada kualitas hidup ibu hamil karena terganggunya aktivitas fisik sehari-hari (Katonis, 2011). Untuk mengurangi nyeri punggung bawah pada ibu hamil, terdapat dua pendekatan penatalaksanaan, yaitu pengobatan farmakologis dan non- farmakologis. Pengobatan farmakologis meliputi penggunaan opioid (narkotika), obat-obatan anti-inflamasi non-opioid/nonsteroid (NSAID), dan analgesik. Namun, penggunaan terapi farmakologis ini harus dilakukan dengan hati-hati pada ibu hamil karena tidak selalu efektif untuk mengurangi nyeri punggung bawah dan dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan (Sinclair et al., 2014). Oleh karena itu, diperlukan pendekatan non-farmakologis untuk mengurangi ketidaknyamanan yang dirasakan, seperti melakukan teknik relaksasi, distraksi, kompres hangat jahe, senam hamil, tidur miring kiri dan mengganjal punggung dengan bantal, istirahat yang cukup, serta menghindari mengangkat beban yang berat dan membungkuk terlalu lama (Potter & Perry, 2015).

Salah satu penatalaksanaan non-farmakologis yang dapat dilakukan adalah prenatal yoga. Prenatal yoga merupakan olahraga yang dikhususkan bagi ibu hamil, dengan gerakan yang lebih sederhana dan mudah dipraktikkan sesuai dengan kondisi ibu hamil. Mengikuti prenatal yoga secara teratur dan intensif dapat meningkatkan kesadaran (awareness) pada ibu hamil (Anggasari et al., 2023). Selain prenatal yoga, terapi komplementer lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri punggung adalah masase effleurage. Masase effleurage adalah teknik pemijatan pada daerah punggung atau sakrum dengan menggunakan pangkal telapak tangan. Masase ini merangsang pengeluaran hormon endorfin, zat alami dalam tubuh yang dapat meningkatkan relaksasi fisik dan mental, serta meningkatkan sirkulasi darah, memberikan tekanan, dan menghangatkan otot abdomen (Yunizar et al., 2021). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Anggasari et al. (2023) menunjukkan bahwa masase effleurage lebih efektif dalam menurunkan intensitas nyeri punggung bawah dibandingkan dengan prenatal gentle yoga. Hal serupa juga dilaporkan oleh Wulandari (2019), bahwa terdapat pengaruh effleurage massage terhadap penurunan intensitas nyeri punggung pada ibu hamil trimester III.
Dalam penatalaksanaan nyeri punggung bawah pada ibu hamil, pendekatan non- farmakologis seperti prenatal yoga dan masase effleurage dapat menjadi pilihan yang efektif untuk mengurangi ketidaknyamanan yang dialami, tanpa risiko efek samping yang dapat membahayakan ibu dan janin.