UPPM FK UNUSA Jalankan Festival Pesantren Tangguh di Tujuh Pesantren
COVID-19 merupakan masalah kesehatan global termasuk Indonesia. Dimulai dari informasi World Health Organization (WHO) pada 31 Desember 2019, bahwa terdapat klaster pneumonia dengan etiologi baru di Kota Wuhan (Cina) dan kemudian berkembang di luar Cina. Pada 30 Januari 2020, COVID-19 ditetapkan menjadi Public Health Emergency of International Concern (PHEIC), lalu pada 11 Maret 2020 ditetapkan sebagai pandemi. Indonesia pertama kali melaporkan dua kasus positif pada tanggal 2 Maret 2020 dan kasus positif terus meningkat.
Banyak pakar memperkirakan bahwa SARS-CoV-2 akan senantiasa ada di sekitar kita, namun sampai saat ini belum ada satupun obat yang dapat menyembuhkan COVID-19. Pencegahan menjadi sesuatu yang sangat penting karena kasus terus meningkat, kematian meningkat, ada reinfeksi, hingga mutasi virus. Dalam menanggulangi COVID-19 diperlukan pencegahan komunal melalui 3M, 3T, dan vaksinasi. Dibutuhkan upaya lintas sektoral untuk memulihkan dampak pandemi, termasuk pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam.
Hal itulah yang melatarbelakangi UPPM FK UNUSA (Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya) untuk mengadakan FPT (Festival Pesantren Tangguh). Salah satu dari tujuh pesantren mitra dalam kegiatan ini adalah Pondok Pesantren Al-Jihad Surabaya yang berlokasi di Kecamatan Wonocolo, Surabaya.
Berbagai pelatihan dan kegiatan diselenggarakan untuk mengedukasi pondok pesantren agar memahami terkait upaya pencegahan dan penanganan COVID-19. Beberapa webinar yang diselenggarakan diantaranya: COVID-19 kekinian, program vaksinasi, budidaya tanaman herbal, dan pemberdayaan potensi ekonomi. Diharapkan kegiatan semacam ini dapat berkontribusi untuk meminimalisir adanya klaster pesantren, khususnya pada pesantren dengan sistem pendidikan yang penuh sepanjang hari. Pemberian edukasi kepada pondok pesantren diharapkan juga sekaligus mengedukasi masyarakat sekitar pondok agar memiliki pengetahuan yang benar tentang COVID-19.