Mahasiswa dan Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya Berikan Penyuluhan dan Pelatihan Skrining Awal TB Paru di Pondok Pesantren Al-Hikam Bangkalan Madura
Dr. dr. Bastiana, Sp.PK
Universitas Nadhlatul Ulama Surabaya
Kegiatan pengabdian masyarakat yang melibatkan delapan mahasiswa dan beberapa dosen dari Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya telah sukses dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Hikam, Bangkalan, Madura. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan mengenai Tuberkulosis (TB) Paru kepada para santri dan memberikan layanan kesehatan yang meliputi pelatihan skrining awal TB Paru, pemeriksaan kesehatan, serta pemberian obat gratis.
Tuberkulosis Paru, atau yang lebih dikenal sebagai TB Paru, adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menular melalui udara ketika penderita TB Paru batuk atau bersin. Oleh karena itu, penyuluhan dimulai dengan menjelaskan apa itu TB Paru dan bagaimana cara penularannya kepada 38 orang santri yang hadir. Materi penyuluhan juga mencakup tanda dan gejala penyakit TB Paru, seperti batuk yang berlangsung lebih dari dua minggu, demam, berat badan turun drastis, dan sesak napas. Santri-satri diajak untuk memahami pentingnya segera mencari perawatan medis jika mengalami gejala-gejala tersebut.
Cara pengobatan TB Paru juga menjadi fokus penyuluhan. Para peserta diberikan informasi tentang pentingnya menjalani pengobatan TB Paru secara teratur dan lengkap sesuai dengan resep dokter. Selain itu, penyuluhan juga membahas cara pencegahan, seperti menjaga kebersihan diri, menghindari kontak langsung dengan penderita TB Paru, dan mengikuti program vaksinasi yang tersedia.
Sebelum penyuluhan dimulai, para santri diminta untuk mengisi pre-test guna mengukur tingkat pengetahuan mereka mengenai TB Paru. Setelah penyuluhan selesai, mereka mengisi post-test untuk mengevaluasi peningkatan pengetahuan mereka. Hasil post-test menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam pemahaman santri mengenai TB Paru, mengindikasikan keberhasilan penyuluhan ini dalam meningkatkan pengetahuan mereka tentang penyakit tersebut. Selain penyuluhan, kegiatan ini juga melibatkan pelatihan skrining awal TB Paru kepada para santri. Mereka diajarkan cara mendeteksi gejala awal TB Paru pada diri sendiri dan orang lain. Hal ini diharapkan dapat membantu dalam upaya pencegahan dan deteksi dini penyakit ini, juga agar dapat segera memberikan penanganan medis secara tepat dan memutus penyebaran penyakit TB Paru di lingkungan Pondok Pesantren.
Di akhir acara, tim pengabdian masyarakat memberikan layanan kesehatan kepada para santri. Pemeriksaan tinggi dan berat badan dilakukan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan mereka. Selain itu, tekanan darah dan gula darah juga diperiksa sebagai langkah awal untuk mendeteksi masalah kesehatan yang mungkin ada. Para santri juga diberikan kesempatan untuk berkonsultasi tentang masalah kesehatan mereka. Sebagai upaya nyata untuk membantu para santri, tim pengabdian masyarakat juga memberikan obat-obatan secara gratis kepada yang membutuhkan. Hal ini merupakan bentuk komitmen dari tim untuk mendukung upaya pencegahan dan pengobatan TB Paru di komunitas tersebut.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan contoh nyata dari kontribusi mahasiswa dan dosen Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya dalam melayani masyarakat dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan. Semoga kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di berbagai wilayah.