DOSEN MENGABDI

Upaya Mandiri dalam Meningkatkan Kualitas Hidup pada Pasien Yang Menjalani Hemodialisis

Lono Wijayanti, S.Kep.,Ns.,M.Kep; Sulistyorini, S.Kep.Ns., M.Tr.Kep; Siti Damawiyah, S.Kep.Ns., M.Kep
Fakultas Keperawatan dan Kebidanan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Penyakit ginjal kronis stadium akhir tidak dapat disembuhkan hanya dengan terapi obat saja, namun pasien dapat bertahan hidup dengan terapi pengganti ginjal seperti hemodialisis. Kualitas hidup pasien yang menjalani hemodialisis tidak hanya dipengaruhi oleh masalah kesehatan pasien yang berkaitan dengan penyakitnya, tetapi juga oleh semangat hidup pasien, serta kesejahteraan fisik dan psikologis pasien, karena pengobatan yang berlangsung seumur hidup. Masalah umum yang dihadapi oleh  banyak pasien hemodialisis dengan penyakit ginjal kronis antara lain pengaturan cairan yang buruk, ketidakpatuhan terhadap pola makan, kurang olah raga, dan banyak pasien hemodialisis menderita sesak napas karena kelebihan cairan, keluhan cepat lelah dan bengkak pada kaki. Dalam pengobatan mandiri pasien hemodialisis, manajemen cairan dan pola makan kurang dipatuhi, sehingga berdampak negatif pada kualitas hidup.

Pasien yang menjalani hemodialisis mengalami penurunan kualitas hidup seiring pasien menerima status penyakitnya. Terapi hemodialisis mempunyai dampak yang signifikan terhadap kualitas hidup pasien, antara lain: kram otot, mual dan muntah, serta penurunan tekanan darah. Pasien harus menjalani hemodialisis rutin setiap minggu dan terkadang mengalami penurunan status fisik dan psikososial sehingga membatasi aktivitasnya. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup bagi mereka yang terkena dampak.

Sangat penting melakukan tindakan preventif dan promotif untuk meningkatkan kualitas hidup penderita yang menjalani hemodialisis. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Ruang Hemodialisis Rumah Sakit Islam Surabaya Jemursari, dilaksanakan oleh tim dosen dari Fakultas keperawatan dan kebidanan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Kegiatan edukasi disampaikan oleh ibu Lono Wijayanti dan tim serta mahasiswa program studi S1 Keperawatan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku dalam mengontrol cairan juga kepatuhan dalam menjalani det nutrisi sehingga dapat mengurangi kejadian komplikasi. Dengan perubahan perilaku yang positif akan meningkatkan kualitas hidup pada pasien yang menjalani hemodialisis.

Diharapkan setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, pasien dan keluarga dapat memahami tentang penyakit ginjal kronik, penyebab, faktor resiko, penatalaksanaan diet nutrisi dan pembatasan cairan. Dengan pemahaman yang baik diharapkan penderita yang menjalani hemodialisis mampu mengaplikasikan terkait diet nutrisi dan pembatasan cairan sehingga terhindar dari komplikasi yang semakin memperparah kondisi sakitnya. Dengan memperhatikan dan mengaplikasikan terkait penatalaksanaan dengan tepat diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup penderita.

Fina Amru Millati, S.Kom

Staff Bidang 3 dan IT LPPM UNUSA

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *