DOSEN MENGABDI

Upaya Pencegahan Cidera Tulang Belakang di Sektor Informal

Octavianus Hutapea, ST., M.KKK, Ratna Ayu Ratriwardhani, S.ST., M.T., Friska Ayu, S.KM., M.KKK., dan Dr Rita Vivera Pane, dr., Sp.KFR
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Pengangkatan  benda  secara  manual  jika  dilakukan dengan  cara yang salah  dapat menyebabkan cidera, terutama cidera pada  tulang belakang. Seperti gangguan di bagian otot skeletal yang dapat diakibatkan karena beban yang diterima otot secara terus-menerus  dalam  kurun  waktu  yang cukup lama.  Keluhan  seperti ini  biasa disebut dengan musculoskeletal disorders (MSDs). Industri percetakan merupakan salah satu industri yang didalamnya banyak terdapat aktivitas pengangkatan beban secara manual. Berdasarkan wawancara  secara  langsung  kepada  para pekerja,  diketahui  bahwa  pada  aktivitas pengangkatan kerapkali menyebabkan nyeri pada tulang  belakang dan juga pinggang para pekerja.

Solusi-solusi yang ditawarkan antara  lain  mengurangi sikap  kerja  yang  tidak  normal  seperti membungkuk,  menjangkau,  dan memutar.   Kemudian mengurangi  beban yang  diangkat  tidak  lebih  dari  15  kg. Upaya pencegahan cidera tulang belakang dilakukan  dengan  menggunakan poster yang berisi gambar-gambar cara pengangkatan beban yang benar. Sosialisasi dilakukan juga dengan mempraktekkan secara langsung cara pengangkatan beban yang benar. Kemudian 1 bulan setelah sosialisasi dilakukan akan diadakan pengambilan data dari para pekerja untuk melihat apakah keluhan-keluhan yang berkaitan dengan sistem muskuloskeketal masih dirasakan atau tidak.

Dari 30 orang pekerja percetakan yang berpartisipasi dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat, sebagian besar pekerja ini pernah mengalami penyakit akibat kerja (23 orang). Berdasarkan hasil  yang  diperoleh  selama  kegiatan  pengabdian  kepada  masyarakat  dapat  diketahui bahwa  kegiatan  sosialisasi  berhasil,  karena  telah  meningkatkan  pengetahuan  pekerja tentang bagaimana cara mengangkat beban yang benar pada pekerja. Hasil identifikasi sebanyak 4 responden (17,39%) menyatakan sudah tidak merasakan Penyakit Akibat Kerja setelah 1 bulan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dilakukan. Data ini diambil dari 23 responden yang sebelumnya menjawab pernah mengalami Penyakit Akibat Kerja.

Fina Amru Millati, S.Kom

Staff Bidang 3 dan IT LPPM UNUSA

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *